Liputan6.com, Jakarta - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diklaim tidak akan menggunakan konsultan khusus untuk menghadapi debat perdana pada 17 Januari 2019. Sebab, calon nomor urut 02 itu dinilai teruji menghadapi forum semacam itu.
"Kalau Pak Jokowi dan tim sebelah masih perlu konsultan khusus dalam persiapan debat, ya kita maklum," kata Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso (PBS) di Kantor DPP PKS, Jakarta, Minggu 13 Januari 2019, seperti dikutip dari Jawapos.com.
Baca Juga
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya itu, baik Prabowo maupun Sandiaga telah terbiasa menghadapi forum debat. Selain itu, mereka juga telah mempunyai banyak bekal pengetahuan dari tokoh-tokoh parpol.
Advertisement
"Beliau berdua adalah pemimpin yang sudah teruji menghadapi berbagai forum, termasuk debat-debat semacam itu. Ditambah banyak tokoh-tokoh senior sekaliber Pak SBY memberikan masukan khusus," tutur dia.
Priyo menuturkan, seluruh tokoh yang memberikan nasihat kepada Prabowo maupun Sandi sangat yakin bahwa jagonya itu mampu melewati debat tersebut.
"Saya tegaskan, Pak Prabowo Subianto dan Pak Sandiaga Uno tidak memerlukan konsultan khusus untuk memoles gerak-gerik, gimik dan seterusnya," pungkas Priyo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Wejangan SBY
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memaparkan isi dari pertemuan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno dalam pertemuan bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi keduanya bertemu dengan SBY membicarakan tentang visi misi dan Beliau berkonsultasi kepada Pak SBY sebagai orang yang pernah dua kali memenangkan pemilihan presiden 2004 dan 2009," kata Muzani di kediaman SBY, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 10 Januari 2019.
 Muzani menyebutkan, SBY memberi masukan beberapa hal penting secara langsung kepada Prabowo-Sandiaga terkait persiapan debat Pilpres pertama 17 Januari 2019.
"Wejangannya ya, debat itu harus menguasai materi, debat itu harus betul-betul dalam kondisi yang fit, baik kesehatan, dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya," jelas Muzani.
Muzani mengungkap, SBY juga memberi tips khusus untuk Prabowo dan Sandiaga demi menarik simpaik publik. Hal ini perlu lantaran nantinya publiklah yang menjadi pemilih mereka di 17 April 2019.
"Jadi bagaimana menarik simpati, hati rakyat sebanyak-banyaknya karena pada akhirnya pemilih itu bukan yang ada pada ruangan debat, tapi pemilih adalah seluruh rakyat Indonesia yang justru tidak ada dalam ruangan debat,"Â ucap dia.
Usai pertemuan ini, Muzani mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pertemuan selanjutnya mengingat masih ada tujuh hari lagi menjelang hari H, 17 Januari.
Â
Simak artikel menarik lainnya dari Jawapos.com
Advertisement