Liputan6.com, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid, dituding sebagai orang di balik beredarnya tabloid Indonesia Barokah. Timses Prabowo melalui juru bicaranya Andre Rosiade yang mengungkapkan dugaan itu.
Pasalnya, Irfan belakangan tengah gencar menyuarakan gerakan Indonesia Barokah. Tudingan itu lantas dijawab Ipang--sapaan karib Irfan. Ia membuat pernyataan melalui akun instagramnya.
Ipang menjelaskan, Indonesia Barokah adalah gerakan yang bersifat terbuka. Ia melanjutkan, siapapun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi.
Advertisement
"Berkontribusi apa? Sebagaimana namanya 'Indonesia Barokah'; berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," tulis Ipang.
Ia menegaskan, Indonesia Barokah bukan organisasi. Entitas itu lebih tepat disebut kumpulan pemikiran dari banyak orang.
Latar belakang kemunculan Indonesia Barokah adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoaks. Yang pasti, Indonesia Barokah ingin mengajak kepada kebaikan.
"Menjauhi hasutan dan agenda-agenda provokatif. Mengingatkan kembali akan Islam yang rahmatan lil‘alamin," tegas Ipang.
Ipang tegas membantah keterlibatannya dalam tabloid Indonesia Barokah. "Sama sekali tidak ada," tulisnya dalam huruf kapital.
Ia bahkan bersumpah demi Allah, "Bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah."
Multitafsir
Ipang menduga, gerakan terbuka yang isinya beragam menyebabkan Indonesia Barokah menjadi multitafsir.
"Tergantung kepentingannya. Tetapi secara substansi, sekali lagi seperti namanya, "Indonesia Barokah", gerakan ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," katanya.
Ia berharap penjelasannya bisa meredam fitnah yang dialamatkan pada dirinya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement