Sukses

Dapat Dukungan PBB, Ma'ruf Amin: Kita Makin Kuat

Dia tak menampik bahwa dengan dukungan PBB, akan menambah kekuatan di kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin memuji dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) ke dirinya dan Jokowi di Pilpres 2019. Menurut dia, partai pimpinan Yusril Ihza Mahendra itu merupakan salah satu representasi kekuatan Islam yang mumpuni.

Hal ini disampaikan Ma'ruf usai menghadiri pembukaan Rakornas Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) se-Indonesia di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta.

"Wah itu bagus sekali. Dia juga potensi dan dia kekuatan Islam yang cukup lumayan. Dan juga punya pengaruh di masyarakat," ucap Ma'ruf di lokasi, Senin (29/1/2019).

Dia tak menampik bahwa dengan dukungan PBB, akan menambah kekuatan di kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Dengan dukungan itu, kita makin kuat," tegas Ma'ruf.

Sementara itu, di kesempatan berbeda, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni memandang dengan bergabungnya PBB akan mempengaruhi elektabilitas.

"Ya tentu bergabungnya PBB akan semakin memperkuat posisi Pak Jokowi dan menambah suara untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf," kata Raja.

Dia menuturkan, bergabungnya PBB menunjukkan sosok Jokowi sebagai seorang nasionalis bisa menyatu padukan pandangan dan partai. Khususnya yang berbasis nasionalis dengan Islam.

"Menunjukkan Pak Jokowi adalah seorang tokoh nasionalis yang mempersatukan partai Islam dan partai nasionalis. Dari PBB yang memperjuangkan syariah Islam dan PSI yang tegas menolak perda-perda Syariah. Jadi Pak Jokowi menjadi titik temu," pungkas Raja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Hasil Rapat Pleno PBB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut partai berlambang bulan bintang itu telah menentukan arah dukungannya dalam Pilpres 2019. PBB memutuskan untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Keputusan memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Ma’ruf Amin, bukanlah keputusan pribadi Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi keputusan mayoritas Rapat Pleno DPP PBB tanggal 19 Januari 2019," kata Yusril dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/1/2019).

Dia mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan hasil demokrasi di internal PBB melalui rapat pleno. Kemudian, rapat pleno menugaskan kepada Ketua Majelis Syuro MS Kaban, berserta Yusril dan Ketua Mahkamah Partai Yasin Ardi untuk merumuskan kalimat-kalimat dukungan politikus tersebut.

Hasil rumusan itu dituangkan dalam keputusan rapat pleno. Lalu dituangkan lagi dalam surat keputusan DPP PBB yang ditandatangani oleh Yusril sebagai ketua umum, dan Sekjen PBB, Afriansyah Noor.

"Jadi proses pengambilan keputusan telah dilakukan secara demokratis dan sesuai dengan mekanisme partai sebagaimana diatur dalam AD dan ART PBB," ungkap Yusril.