Liputan6.com, Jakarta - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai pengaruh elektabilitas Capres-Cawapres usai debat perdana 17 Januari 2019. Survei digelar pada 18-25 Januari 2019.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 31,0 persen. Sementara yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 persen," ucap Adjie di kantornya, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Advertisement
Menurut dia, debat perdana capres cawapres tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap elektabilitas. Sebab, jika mengaca pada hasil survei Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, Prabowo-Sandiaga 30,6 persen, dan tidak memilih atau menjawab 15,2 persen.
"Pascadebat kenaikan elektabilitas masing-masing paslon tidak signifikan. Jokowi-Ma'ruf naik 0,6 persen, dan Prabowo-Sandiaga naik 0,4 persen. Jadi tidak banyak berefek, karena angkanya cenderung sama," jelas Adjie.
Dia menuturkan, dari responden yang ada, hanya 50,6 persen menyatakan menonton debat 46,7 persen tak menonton, dan tidak menjawab 2,7 persen.
"Sedangkan yang menonton secara utuh hanya 29,6 persen. Yang hanya menonton sebagian saja 69,9 persen. Tidak tahu atau tidak jawab 0,5 persen," kata Adjie.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Stabil
Adjie mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih stabil menang, dibandingkan Prabowo-Sandiaga.
"Masih stabil menang Jokowi-Ma'ruf. Selisihnya sekitar 20 persen," pungkas Adjie.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah 1.200 responden. Prosesnya pun menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner, dan margin of errornya -+ 2,8 persen.
Advertisement