Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agum Gumelar menduga, calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) sudah tak tahan dengan hoaks yang terus menyerangnya.
"Mungkin seseorang juga kadang-kadang kehilangan sabar juga ya. Mungkin," kata Agum di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.
Agum menuturkan, seharusnya masyarakat bisa melihat secara objektif. Bagaimana 4 tahun yang sudah dibuat Jokowi selama ini.
Advertisement
"Adalah membangun negeri ini menuju kepada tujuan nasional kita. Kalau prioritas kepada infrastruktur itu sangat wajar. Karena apa yang dilakukan adalah membangun negeri ini menuju kepada tujuan nasional kita," ungkap Agum.
Agum mengingatkan, selama ini Jokowi tak pernah menyerang para pendahulunya. Jika ada yang baik dilanjutkan, jika tidak, langsung ditinggalkan.
"Tanpa hujatan, tanpa gembar gembor. Selama dia jadi Gubernur, telinga saya tidak pernah dengar dia kritik Fauzi Bowo. Setelah 4 tahun jadi presiden, tidak ada perubahan, dia tetap seperti itu. Biasanya seorang jadi pemimpin itu kedudukan jadi pejabat mengubah sifat-sifat tabiat orang," pungkas Agum.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tampil Menyerang
Sementara, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengungkap alasan capres petahana Joko Widodo tampil menyerang beberapa hari terakhir.
Ace menyebut, hal itu merupakan cara guna membongkar strategi lawan politiknya dan menepis serangan dari lawan.
"Saya kira justru kita mengatakan demikian karena ingin membongkar strategi mereka karena strategi tersebut kalau misalnya terus-menerus dilemparkan oleh mereka maka saya khawatir, kami khawatir itu akan mempengaruhi terhadap masyarakat kita sendiri," kata Ace di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Politikus Partai Golkar itu menilai sikap Jokowi merupakan edukasi politik sekaligus menjawab permasalahan bangsa yang terus diungkit kubu lawan.
"Ini adalah bagian dari edukasi politik buat masyarakat supaya mereka mengetahui bahwa persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan pemerintahan Indonesia ini tidak seperti yang dikatakan oleh Pak Prabowo atau sandiwara nyapa Sandi yang sering dilakukan sandiwara sandiwara," tutur dia.
Advertisement