Sukses

Ma'ruf Amin Berharap Ulama Asal Sumbar Ini Jadi Pahlawan Nasional

Kehadiran Ma'ruf juga disambut ribuan santri Madrasah Tarbiyah Islamiyah di Kabupaten Agam, Sumbar.

Liputan6.com, Agam - Melanjutkan kunjungannya di Sumatera Barat, calon wakil presiden Ma'ruf Amin menyempatkan untuk berziarah ke makam Syekh Soelaiman Ar-Rusuli di Madrasah Tarbiyah Islamiyah, Dusun Tanjung Balik, Canduang Koto Laweh, Candung, Kabupaten Agam. Dia pun sempat berdoa di depan makam salah satu ulama besar itu.

Pihak keluarga Syekh Soelaiman sendiri menyambut baik kedatangan Ma'ruf dan mengucapkan terima kasih karena mendoakan almarhum. Kehadiran Ma'ruf juga disambut ribuan santri madrasah ini. Dalam kesempatan itu, Ma'ruf mengatakan, sosok Syekh Soelaiman seharusnya dijadikan pahlawan nasional.

"Pantas Beliau diberi gelar pahlawan nasional," ucap Ma'ruf di Madrasah Tarbiyah Islamiyah, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (7/2/2019).

Dia menuturkan bahwa harapan itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sosok Syekh Soelaiman Ar-Rusuli adalah seorang ulama yang mempunyai peran besar dalam membangun bangsa dan membangun umat.

"Beliau salah satu ulama, yang menyelesaikan salah satu persoalan kemelut kebangsaan, ketika sekitar tahun 1953 atau 1952, ketika Bung Karno dinyatakan sebagai Presiden tidak sah," kata Ma'ruf.

Kala itu, sempat timbul kegaduhan. Bahkan di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat muslim.

"Umat Islam menjadi lebih resah, karena jika Presidennya tidak sah, menteri agamanya jadi tidak sah. Menteri agamanya tidak sah, KUA-nya tidak sah, ngawinkannya tidak sah, pengadilannya tidak sah, penceraiannya tidak sah. Itu kalut negara itu. Karena itu harus sah," cerita Ma'ruf.

Di saat seperti itu para ulama-ulama besar, dan salah satunya Syekh Soelaiman, duduk bersama-sama, demi menyelesaikan masalah tersebut.

"Kemudian memutuskanlah bahwa Bung Karno adalah sah dengan diberikan kekuasaan oleh para ulama," jelas Ma'ruf.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Solusi Kebangsaan

Salah satu gelar yang akhirnya disematkan kepada Sukarno, yaitu Waliyyul Amri Dharuri Bisy-Syaukah. Dan masyarakat menjadi tenang kembali.

"Akhirnya negara tenang karena Presidennya sah, umat Islam tenang karena Presidennya sah. Itu namanya solusi agama yang bisa menjadi solusi kebangsaan. Itu salah satu peran Beliau," pungkas Ma'ruf.