Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno menepis tudingan menggunakan konsultan politik dari Rusia dalam kontestasi Pilpres 2019. Hal itu seiring bergulirnya isu yang menyebut Prabowo-Sandi menggunakan konsultan asing dan polemik propaganda Rusia.
"Ini namanya Rustiandy Samanov, namanya seperti orang Rusia, padahal sebetulnya orang Betawi Condet. Mungkin ini yang datanya salah ya dari temen-temen yang pernah (menyatakan) propaganda Rusia, konsultan asing," ujar Sandiaga saat olah raga pagi di bilangan Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat 8 Februari 2019.
Samanov merupakan seorang entrepreneur muda yang berkecimpung di dunia digital dan teknologi informatika. Sandiaga mulai mengenalnya saat Samanov beberapa kali mendapatkan penghargaan dari beberapa instansi dan lembaga.
Advertisement
"Salah satu bidang usahanya adalah data, dan beliau yang sudah bantu saya dari Pilgub DKI, mengelola data yang kita sebut sebagai data internal," ucap Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu mengaku tidak tahu persis siapa sosok konsultan asing yang ditudingkan kepadanya. Namun Samanov lah satu-satunya teman dekat Sandiaga yang memiliki nama mirip seperti orang Rusia.
Nama Samanov sendiri, kata Sandiaga, diambil dari kata tsamaniyah yang berarti delapan dan nov dari singkatan November sesuai dengan tanggal dan bulan kelahirannya. Dia asli warga Condet, Jakarta.
Tak mau isu konsultan asing dan propaganda Rusia kontraproduktif dengan substansi Pilpres, Sandiaga pun memperkenalkan Samanov ke media. Dia ingin kampanye yang dilakukan berbasis data ekonomi, bukan isu yang tidak pasti.
"Saya curiga kalau isunya nggak selesai apakah karena salah data atau karena ketidakomplitan dari memganalisa data yang kita miliki. Jadi jangan suudzan, kita konsepnya di sini husnudzan melihat dari sisi baik, berprasangka baik mudah-mudahan pemilu ini bisa hasilkan pemimpin terbaik dan Insya Allah juga menggunakan pola yang damai dan saling merangkul," kata Sandiaga.
Â
Ahli IT
Samanov sendiri mengaku bukan sebagai konsultan politik Sandiaga. Dia tidak memiliki latar belakang ilmu politik, tapi IT. Tugasnya hanya membantu menganalisa data yang diperoleh Sandiaga selama menyapa masyarakat di masa kampanye.
"Saya memang terbiasa ngomong atau nulis di media sosial pakai Bahasa Inggris, karena kan istilah di IT, digital yang biasa ditemui itu kan Bahasa Inggris," ucap Samanov.
Dia tidak dikontrak secara khusus untuk bekerja sebagai konsultan Sandiaga, juga tidak masuk dalam struktur Badan Pemenangan Nasional (BPN). Dia hanya membantu dalam kapasitasnya sebagai seorang teman.
"Banyak juga kok kawan-kawan muda lain yang ikut suport ke timnya Bang Sandi," ujarnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement