Sukses

Kedatangannya di Bojonegoro Disambut dengan Poster Jokowi, Ini yang Dilakukan Sandiaga

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno safari politik ke Bojonegoro, Jawa Timur.

Liputan6.com, Bojonegoro - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno safari politik ke Bojonegoro, Jawa Timur. Di tengah perjalanan sekelompok warga justru menyambutnya dengan poster Jokowi sembari meneriakan capres nomor urut 01 itu.

Sandi menghentikan perjalanannya sebentar untuk menyapa para pendukung nomor urut 01 tersebut. Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu bahkan mengalungkan sorban ke seorang pria dari kelompok pendukung Jokowi-Ma’ruf.

Menurutnya, meski kelompok tersebut tidak mendukungnya maju dalam kontestasi Pilpres, Sandi mengatakan pilihan politik sedianya harus seperti teletubbies, empat karakter dalam serial TV asal Inggris yang kerap kali berpelukan.

"Kampanye itu harus mempersatukan, bukan memecah belah, kita buat politik teletubbies, politik berpelukan. Yuk kita bikin pilpres ini pesta demokrasi yang menggembirakan," ujar Sandi, Jumat (15/2/2019).

Usai memberikan sorban ke pria pendukung Jokowi-Ma’ruf, Sandi melanjutkan perjalanannya menuju Soto Ayam Rajawali Bu Mar dengan berlari.

Setibanya di lokasi, belum tampak pendukung Sandiaga Uno. Kendati demikian, ia tetap melanjutkan sarapan tak berselang lama sekelompok orang berjumlah 10 orang ini menyambut Sandi dengan poster dan berteriak menyebut calon presiden nomor urut 01.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kebal Bully

Sandiaga Uno mengaku tidak terpengaruh dengan perundungan alias bullying yang kerap ditujukan padanya selama kontestasi pemilihan presiden 2019.

Sandiaga menyebut ia sudah terbiasa dam ditempa menghadapi hal itu sejak masih sekolah di Pengudi Luhur (PL) Jakarta.

"Di PL kami berteman, kami belajar berteman. Meski berbeda pilihan kita tetap berteman. Belajar di-bully. Jadi kalau sekarang di-bully, ya tidak ada apa-apanya," ujar Sandiaga Uno saat bertemu dengan Alumni PL di Jakarta, Rabu, (13/2/2019).

Sandiaga menceritakan masa sekolahnya di sekolah khusus laki-laki itu, ia mengaku hukuman selama bersekolah di PL membuat ia menjadi sosok yang tidak mudah terpengaruh alias baperan.

"Dulu saya pernah di acara jambore dihukum menggunakan pakain daster tiga hari. Hukuman-hukuman itu yang membuat kita kuat. Itulah yang membuat kita tidak baperan," kenang Sandiaga Uno.