Liputan6.com, Jakarta - Jelang debat pemilihan presiden putaran kedua, publik menanti gagasan segar apa yang terlontar antar dua kandidat. Harapannya, debat kali ini dapat menjadi ajang tarung bebas bagi capres dalam menyampaikan visi dan misinya.
"Harapan publik ya inginnya tercapai apa yang diinginkan lebih greget, mestinya menjadi tarung bebas tidak pakai kisi-kisi contekan," kata Analis Politik Voxpol Center Research Consulting, Pangi Chaniago saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Menurut Pangi, tata letak panggung debat yang kiranya bisa dimodifikasi tanpa podium menjadi masukan positif. Tujuannya, capres yang bertarung bisa memaparkan materi lebih leluasa.
Advertisement
"Jadi kalau bisa podium dibuang saja, bayangin kalau ada gadget di podium kan kandidatnya bisa dikirimin via WhatsApp jawabanya, jadi masih bakal terlihat tidak original," kritik Pangi.
Intinya, lanjut Pangi, masyarakat ingin melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang lebih substantif dari kedua capres yang akan berdebat. Sehingga pemaparan visi dan misi mereka dalam menjawab masalah bangsa bisa diterima rakyat.
"Jadi masyarakat ingin lihat substansi di debat kedua, paling tidak menjawab meyakinkan swing voters Harapan baru narasi baru. Tapi kalau masih gimmick ya sulit masyarakat menentukan pilihan," Pangi menyudahi.
Persiapan Debat Capres
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengatakan persiapan debat capres yang akan dilangsungkan pada 17 Februari 2019 sudah terkoordinasi dengan baik dan lancar. Debat kedua ini akan mengangkat tema ketahanan pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan energi.
"Rapat koordinasi teknis baik dengan tv penyelenggara dengan TKN, BPN, aparat sudah dilakukan dan sampai saat ini tidak ada kejadian luar biasa. Dan secara umum persiapan lancar," kata Wahyu di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Jumat 15 Februari 2019.
Wahyu mengatakan akan ada enam segmen dalam debat kedua nanti. Namun ada sedikit perbedaan dibandingkan debat perdana beberapa waktu lalu.
"Tapi format dalam tiap segmen berbeda. Beda begini, ada segmen yang materi dibuat panelis, tapi ada segmen materi dari paslon sendiri, jadi kanddidat melancarkan pertanyaan. Untuk pertanyaan dari panelis itu ada dua, pertama narasi bentuk lain, yakni bentuk video. Itu kita namanya sesi eksploratif," jelas Wahyu
Untuk segmen pertama, masih sama yakni pemaparan visi-misi. Segmen dua dan tiga adalah pertanyaan dari panelis.
"segmen empat eksploratif (video), segmen-segmen inspiratif. Segmen ini masing kandidat bertanya pada kandidat lain nah format itu lebih memungkinkan kandidat lebih rileks, lebih original," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement