Liputan6.com, Jakarta - Komunitas Ksatria Airlangga menilai, debat kedua capres pada Minggu 17 Februari 2019 malam berlangsung lebih hidup dan berkualitas ketimbang sebelumnya. Masing-masing capres dinilai lebih siap menjawab pertanyaan panelis.
Meski begitu, Jokowi terlihat lebih menguasai masalah dibanding Prabowo dalam debat yang mengusung tema tentang infrastruktur, energi, pangan, sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup itu. Jokowi terlihat hafal beragam angka yang sudah dicapai pemerintahannya selama 4,5 tahun ini.
Baca Juga
Serangan Prabowo tentang tidak adanya feasibility study dalam pembangunan infrastruktur, misalnya, ditepis Jokowi dengan mudah. Menurut Jokowi, semua pembangunan yang dilakukan pemerintah tentu sudah melalui tahapan-tahapan perencanaan yang matang.
Advertisement
Menurut Ksatria Airlangga, pukulan paling telak adalah ketika Prabowo menyinggung soal redistribusi lahan melalui pembagian sertifikat sebagaimana sering dilakukan Jokowi selama 2 tahun terakhir. Menurut Prabowo, program ini tak menjawab persoalan karena penduduk Indonesia akan terus bertambah, sementara jumlah lahan terbatas.
Program Reforma Agraria ini, menurut Jokowi, sudah mencapai 2,6 juta hektar dari target seluas 12,7 juta hektar. Dan pembagiannya bukan ditujukan untuk orang atau pengusaha kaya, melainkan untuk petani kecil agar produktivitas mereka meningkat.
“Data yang dipegang Jokowi tentang Prabowo yang menguasai lahan seluas 220 ribu hektar di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektar di Aceh telah membuat Prabowo kelenger. Bagaimana mungkin dia berpihak kepada petani, kalau lahan ratusan ribu hektar itu ia kuasai sendiri?” ujar deklarator Komunitas Airlangga, Heru Hendratmoko dalam keterangan tertulis, Senin (18/2/2019).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Akui HGU Lahan
Di akhir sesi debat, Prabowo akhirnya mengakui kalau lahan yang ia kuasai adalah berbentuk hak guna usaha (HGU).
Lebih lanjut, Koordinator Komunitas Ksatria Airlangga, Teguh Prihandono juga mempertanyakan kemampuan Prabowo memimpin republik ini kalau untuk urusan startup dan unicorn saja kelihatan tidak paham. “Unicorn itu yang online-online ya?” tanya Prabowo dalam debat.
Dalam pandangan Teguh, pertanyaan itu menegaskan ketidaktahuan Prabowo terhadap tren industri yang kebanyakan dikelola anak muda. “Para milenial yang punya hak pilih harus kritis, siapa capres yang menguasai masalah industri masa depan dan siapa yang tidak,” kata Teguh.
Penguasaan Jokowi terhadap materi yang diperdebatkan dalam debat tadi malam mendapat apresiasi dari seluruh pendukung Jokowi-Ma'ruf, termasuk Komunitas Ksatria Airlangga.
“Kami berharap, debat semalam akan semakin memantapkan dukungan terhadap Jokowi, terutama mereka yang masih ragu-ragu untuk memilih Jokowi,” ucap Teguh.
Komunitas Ksatria Airlangga adalah forum alumni Universitas Airlangga yang pada 11 Januari lalu mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Advertisement