Liputan6.com, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menjadi contoh mewujudkan pemilu tanpa melibatkan anak-anak.
Hal tersebut dia sampaikan ketika menghadiri bedah visi-misi paslon nomor urut 01 di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019). Acara tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani.
Baca Juga
"Pak Jokowi selaku capres tentu memberi contoh untuk tidak melibatkan anak-anak. Khawatir caleg lain melakukan hal yang sama. Tidak layak anak terlibat dalam politik praktis,"Â kata Jasra.
Advertisement
Permintaan tersebut merujuk pada pantauan KPAI yang melihat ada keterlibatan anak dalam pekerjaan orang dewasa, termasuk kampanye. KPAI ingin membebaskan anak dari pekerjaan manapun kegiatan politik.
"KPAI ingin mendorong dengan mendengarkan dan berpartisipasi untuk melindungi hak anak," tandas dia.
Â
Rawan Dirisak
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye politik, khususnya pada Pemilu 2019.Â
Komisioner KPAI, Jasra Putra mengaku khawatir anak-anak malah akan menjadi korban perundungan atau dirisak apabila dilibatkan dalam kampanye politik.
"Kita berharap presiden selaku kepala negara tentu punya kewajiban melindungi 83 juta anak Indonesia ini dalam hal konteks pelibatan anak dalam politik. Kemudian apa anak-anak kita pada akhirnya kita khawatir di-bully kemudian selanjutnya dia, karena dia masih usia anak ya belum punya hak pilih. Tentu konteksnya tidak cocok dengan pertarungan politik," kata Jasra di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat, Minggu, 10 Februari 2019 lalu.
KPAI, kata Jasra, sudah mendengar adanya isu pelibatan cucu dari Presiden Jokowi, Jan Ethes dalam kampanye. Menurut Jasra, dalam Undang-undang Perlindungan Anak sudah jelas disebutkan bahwa anak-anak harus dilindungi termasuk dari kegiatan politik praktis.
Ia mengatakan apabila anak-anak dilibatkan dalam kampanye, maka akan berdampak pada perkembangannya.
"Kita berharap Jan Ethes dengan usianya yang tumbuh kembang ini biarkanlah dia tumbuh kembang seperti anak biasanya sehingga proses politik kita tidak dilibatkan anak-anak kita di pusaran itu," ujar Jasra. (Rifqi Aufal Sutisna)
Advertisement