Liputan6.com, Jakarta - Rachmawati Soekarno Putri mendampingi calon Presiden Republik Indonesia nomor urut dua Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah di Desa Losari Kecamatan Ploso, Jombang Jawa Timur, Minggu (24/2/2019).
Dalam kunjungannya, Putri Proklamator RI ini menyampaikan sambutannya di hadapan pengasuh dan pengurus Pondok Pesantren.
Rachmawati menyebut bangsa Indonesia saat ini mau berubah atau punah, sementara pemilihan presiden adalah momentum tepat untuk menentukan sikap tersebut.
Advertisement
“Harus berubah,karena itu saya menitipkan pesan, boleh ya pak kiai, untuk khususnya para santri yang sudah tersebar di seluruh Indoensia, agar nanti pada 17 April 2019 memilih nomor dua, yaitu pasangan Prabowo-Sandi," katanya saat sambutan di hadapan pengasuh dan pengurus pondok pesantren.
"Ini konsekuensinya kalau kita mau berubah dan ini ada benang menang merah dengan ajaran Bung Karno,” ucapnya.
Namun saat belum selesai menyampaikan sambutan, Rachmawati mendapat bisikan dari salah satu ajudan Prabowo untuk tidak melakukan ajakan memilih paslon, sehingga sesaat sambutan Rachmawati berhenti.
“Saya dibisiki tidak boleh mengajak. Namun, saya sebagai putri Bung Karno saya punya benang merah dengan pemikiran Sukarno sebagai penyambung lidah rakyat yang sangat diperlukan bangsa Indonesia ini ke depan,” katanya.
Rachmawati juga mengajak agar bangsa ini kembali kepada jati bangsa, yakni Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.
Pesan Kiai untuk Prabowo
Pengasuh Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathon minal Iman Shiddiqiyyah menitipkan beberapa pesan kepada Prabowo Subiato jika terpilih menjadi Presiden Indonesia. Hal ini disampaikan saat pertemuan tertutup yang digelar di dalem pondok pesantren.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi, Yusuf Irfan, menyebutkan dua pesan dari Kiai Mukhtar Mu’thi pengasuh Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathon minal Iman Shiddiqiyyah.
“Ada beberapa pesan yang disampaikan kepada Pak Prabowo jika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia, yakni bahwa bangsa ini harus dijaga dengan baik, serta harus menjadi tokoh pembangunan di Indonesia bukan membangun di Indonesia,” katanya saat ditemui usai acara kunjungan Prabowo.
Lelaki yang akrab disapa Gus Irfan ini meyebutkan bahwa pembangunan dan membangun Indonesia memilik arti sangat berbeda, bagaikan langit dan sumur.
“Artinya sangat berbeda jika membangun Indonesia yang merasakan masyarakat Indonesia, sedangkan membangun di Indonesia rakyat hanya akan menjadi pelayan asing,” ucapnya.
Pertemuan yang dilakukan di dalam pondok pesantren tersebut dilaksanakan secara tertutup, hanya pengasuh dan pengurus pondok pesantren serta Parbowo Subianto dan Rachmawati Soekarno Putri.
Pertemuan berlangsung singkat selama 30 menit. Acara itu digelar setelah rombongan Prabowo memasuki area pondok pesantren.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement