Sukses

9.000 Relawan Dozer Siap Tepis Hoaks dan Kampanye Hitam ke Jokowi-Ma'ruf

Relawan berharap, polisi terus mengusut dugaan kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Liputan6.com, Jakarta - Viralnya video dugaan kampanye hitam tiga ibu-ibu di Kawarang, Jawa Barat yang ditujukan untuk Jokowi-Ma'ruf, menuai reaksi dari para relawan pendukung capres cawapres nomor urut 01. Salah satunya relawan Dozer.

Sebanyak 9.000 relawan akan segera diterjunkan ke masyarakat di Jawa Barat guna menepis berita bohong yang dianggap dapat merusak demokrasi dan menjatuhkan lawan.

"Kami segera bergerak door to door menyebarkan kebenaran guna melawan hoaks," kata Koordinator Relawan Dozer Kabupaten Bekasi Maman Gerry ditemui di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 26 Februari 2019.

Tak hanya itu, sebanyak 9.000 relawan Dozer juga bertekad menyampaikan kepada masyarakat bahwa demokrasi di Indonesia harus bersih dan bermartabat.

"Siapapun yang akan menjadi pemimpin sudah digariskan oleh Tuhan, intinya tidak usah menyebar berita-berita yang tidak penting apalagi fitnah," terang dia.

Maman menyimpulkan, adanya kejadian tersebut mempengaruhi turunnya kualitas demokrasi di Indonesia.

"Kami berpandangan bahwa ini bukan siapa yang memerintahkan, tapi yang jelas bahwa demokrasi harus naik kelas dan demokrasi kita harus bermartabat," kata Maman.

Dia berharap, polisi terus mengusut dugaan kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Kami serahkan kepada pihak berwajib untuk memproses kasus tersebut. Persoalan fitnah sudah ada aturannya," kata dia.

Sementara itu, Polda Jabar masih mendalami dugaan kampanye hitam terhadap pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf yang dilakukan tiga ibu rumah tangga di Kabupaten Karawang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kampanye Hitam

Dalam tayangan video yang diunggah ke youtube, ketiga emak-emak melakukan kampanye door to door. Mereka kemudian secara frontal mengabarkan berita bohong yang ditujukan kepada pasangan Jokowi-Amin.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata perempuan di video yang viral.

Jika diartikan, ajakan itu memiliki arti:"Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin."

Video tersebut pun viral dan mendapat reaksi keras dari pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian mengamankan tiga orang ibu-ibu terdiri dari ES, IP dan CW pada Minggu 24 Februari 2019. Mereka kini telah menjadi tersangka.