Sukses

Lebih dari 35 Pakar Akan Bantu Sandiaga Uno Hadapi Debat Cawapres

Sandiaga Uno akan menggelar workshop atau dialog bersama para pakar untuk menghadapi debat cawapres Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno akan menggelar workshop atau dialog bersama para pakar untuk menghadapi debat cawapres Pilpres 2019. Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengatakan, para pakar ini berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menguasai tema debat.

"Kita akan buat workshop dan dalam workshop itu akan diundang beberapa nama tapi saya belum bisa sebutkan nama satu per satu karena sebagian mereka masih bertugas di pemerintah dan kampus negeri dan itu kan ASN," kata Sudirman Said di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).

Namun, dia menegaskan para ASN ini akan memberi masukan kepada Sandiaga Uno dalam kapasitas pribadi. Tidak mewakili instansi tempat mereka bekerja.

"Tapi dalam kapasitas pribadi memberikan masukan-masukan itu nanti akan distrukturkan," Sudirman Said menegaskan.

Dia belum memastikan berapa jumlah pakar yang terlibat yang memberi masukan kepada Sandiaga. Namun, dia memperkirakan jumlah pakar melebihi 35 orang.

"Belum tahu karena kita lagi berdiskusi bertahap. Kayak kemarin debat kedua kan itu ada 35-an. Mungkin nanti akan lebih (jumlah pakarnya) karena ini juga topiknya lumayan luas," kata Sudirman Said.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ada Nama Anies Baswedan?

Dia menambahkan, salah satu pembisik materi Sandiaga di bidang pendidikan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tapi Sudirman merahasiakan materi yang akan diberikan Anies.

"Saya enggak bisa jelaskan, tapi paling beliau akan sharing pengalaman di diknas kan, itu cukup banyak beliau melakukan reformasi, insyaallah itu akan jadi bagian diskusi mereka berdua," ungkap Sudirman.

Diketahui, debat ketiga antara calon wakil presiden digelar pada 17 Maret 2019. Debat yang bertema Pendidikan , Kesehatan, Kesejahteraan dan Sosial Kebudayaan ditayangkan di Trans TV, Trans 7 dan CNN Indonesia TV.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka