Sukses

Beda Kebijakan Pangan Jokowi dan Janji Prabowo Tolak Impor

Jokowi tak sekadar memakai jargon stop impor.

Liputan6.com, Lampung - Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, Jokowi adalah sosok yang tak sekedar beretorika dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Jokowi tak sekadar memakai jargon stop impor.

Kata Hasto, Jokowi memahami dan melaksanakan apa yang pernah dinyatakan oleh Proklamator RI Bung Karno, bahwa Petani adalah penyangga ekonomi Indonesia.

"Jadi berbeda dengan Prabowo yang cuma tahu bicara jargon 'stop impor, stop impor' tanpa jelas apa kebijakannya. Padahal yang lebih penting bagaimana punya kebijakan pangan yang tak tergantung sama impor," kata Hasto di sela kegiatan Safari Kebangsaan IX di Lampung, Minggu (3/3/2019).

Para petani dan nelayan di era pemerintahan Jokowi, menurut Hasto kini mampu bermimpi dan punya harapan. Untuk menangani masalah impor, Jokowi membangun berbagai infrastruktur pertanian. Dari embung, bendungan, irigasi, meningkatkan kualitas peneliti pertanian, pusat penelitian benih, hingga memberi bantuan alat mesin pertanian.

"Impor tak bisa dihentikan dengan retorika stop impor. Pak Jokowi memberi solusi lewat Dana Desa serta pembagian lahan," kata Hasto. Tak bisa petani makmur kalau elitenya kuasai lahan-lahan besar dimana petani cuma bisa mengolah 0,25 hektare. Jadi stop impor itu tak bisa cuma retorika," tegas Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Untuk Rakyat Bawah

Pernyataan Hasto itu terkait ucapan Prabowo pada debat kedua pilpres yang mengklarifikasi kepemilikannya atas hak guna usaha 320 ribu hektar lahan di Kalimantan serta Aceh.

Lebih jauh, Hasto mengatakan Jokowi adalah pemimpin yang mempraktikkan orientasi pembangunan sektor pangan yang berbeda dengan masa lalu. Jokowi menurutnya melakukan pembangunan untuk rakyat bawah.

"Sebab Pak Jokowi keluar dengan blusukannya. Apa yang terjadi di petani dilihat dan suara petani didengarkan. Sehingga kebijakannya sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Itulah yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto.