Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menanggapi video viral emak-emak yang menuding Jokowi akan menghapus mata pelajaran pendidikan agama di sekolah jika kembali terpilih sebagai presiden. Moeldoko mengatakan isu tersebut merupakan kampanye yang menyesatkan.
"Saya pikir begini ya, ini cara-cara yang tidak baik ya. Cara-cara campaign yang menyesatkan, bukan saja black campaign, tapi menyesatkan," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/3/219).
Baca Juga
Dia juga mengaku heran dengan fitnah dan hoaks yang akhir-akhir ini menyerang pasangan nomor urut 01 itu. Menurut dia, tak mungkin Jokowi menghapus mata pelajaran agama di sekolah, karena cawapresnya adalah mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Advertisement
"Tapi perlu juga masyarakat diingatkan bahwa calon wapres ini kan Beliau dari MUI. Jadi sepertinya banyak yang kehilangan logika, tetapi satu saya mengecam lah cara cara seperti itu. Itu sungguh tidak beradab, tidak baik," ucapnya.
Kepala Staf Kepresidenan itu menuturkan ada indikasi kampanye-kampanye menyesatkan seperti itu dilakukan secara masif. Moeldoko menyebut ada upaya sistematis untuk merusak demokrasi Indonesia lewat penyebaran informasi hoaks.
"Dalam konteks yang lebih besar kita bicaranya ini upaya sistematis untuk merusak demokrasi, dengan cara membalikkan situasi bahkan menyesatkan. Bahasa paling bagus menyesatkan masyarakat," kata Moeldoko.
Kendari terus diserang hoaks, dia mengklaim elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin tak terganggu. Dia pun meminta masyarakat untuk melawan hoaks dan fitnah.
"Ya sebenarnya perlu dilaporkan, biar jera. Ini harus ada sanksi yang keras menurut saya karena ini mencederai demokrasi," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Beredar di Makassar
Penggalan video seorang perempuan diduga melakukan black campaign dengan durasi 00.45 detik beredar luas di kawasan Makassar, Sulawesi Selatan. Seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya itu berbicara mengenai pendidikan agama yang akan dihapus oleh Jokowi.
Namun belum diketahui lokasi pastinya, apakah di Sulawesi Selatan atau bukan. Perempuan dalam video tersebut mengenakan jilbab oranye dan pakaian dengan bergambar padi serta dua bulan sabit, mirip lambang salah satu partai politik.
Berikut isi pembicaraan video itu:
"Kita pikirkan nasib agama kita, anak-anak kita. Walau kita yang tidak menikmati, tapi 10, 5 tahun ke depan ini apa kita mau pelajaran agama di sekolah dihapus oleh Jokowi bersama menteri-menterinya. Itu kan salah satu programnya mereka. Yang pertama pendidikan agama dihapus dari sekolah-sekolah. Terus rencana mereka, menggantikan pesantren menjadi sekolah umum".
Advertisement