Sukses

Ma'ruf Amin Yakin Elektabilitasnya Akan Terus Meningkat

Ma'ruf Amin menepis suaranya di Pilpres 2019 stagnan. Sebab, berdasarkan laporan internal terakhir, suaranya kian hari kian meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin optimistis, perolehan suaranya kian hari meningkat hingga waktu pemungutan suara 17 April 2019. Terlebih melihat massa di tempatnya berkunjung memberikan sambutan hangat. 

Selain itu, berdasarkan rilis Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) mengenai elektabilitas capres dan cawapres, sebanyak  54,9 persen memilih pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin dan 32,1 persen memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Iya yakin (meningkat). Kalau lihat tadi suasananya tadi pagi, juga yakin naik," ucap Ma'ruf Amin di Padang Lawas Utara, Sumut, Minggu 10 Maret 2019.

Dia menepis suaranya di Pilpres 2019 stagnan. Sebab, berdasarkan laporan internal terakhir, suaranya kian hari kian meningkat.

"Ya saya kira itu kan sudah naik. Survei terakhir kan nanti, kita lihat saja nanti. Saya yakin naik," jelas Ma'ruf.

Sebagai salah satu bentuk komitmennya, dia menegaskan dalam kampanye terbuka nanti akan tampil total. Namun, dia belum memastikan akan mengubah gaya kampanyenya atau tidak.

"All out pastilah, pasti," pungkas Ma'ruf Amin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Survei SMRC

Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei elektabilitas atau tigkat keterpilihan calon presiden dan wakil presiden. Selain itu, SMRC juga mensurvei keyakinan publik terhadap KPU maupun Bawaslu.

Dalam survei yang dilakukan pada 24 hingga 31 Januari ini, pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dipilih 54,9 persen, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 32,1 persen. Selisih keduanya sebesar 22,1 persen.

"Pertanyaannya seandainya pemilihan presiden dilaksanakan sekarang ini, siapa yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara dua pasangan calon presiden dan wakil presiden berikut. Hasilnya 54,9 persen memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 32,1 persen memilih pasangan Prabowo. Sementara 13 persen memjawab tidak tahu atau rahasia," kata Direktur Riset SMRC, Denny Irfan, saat rilis hasil survei di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2019).

Dia menambahkan, bila undecided voters (pemilih belum menentukan pilihan) dalam survei ini akhirnya memilih Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma'ruf masih tetap unggul.

"Bila 13 persen undecided voters semuanya ke Prabowo maka Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul sekitar 10 persen. Angka ini lebih besar dari selisih Pilpres 2015 yang sekitar 6 persen," jelasnya.

Dalam survei ini, SMRC menggunakan responden WNI yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2019. Responden dipilih secara random sebanyak 1.620 orang. Responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.426 atau 88 persen yang kemudian dianalisis. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut plus minus 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.