Sukses

JK: Namanya Survei Internal, Mau 100 Persen Juga Bisa

Menurut JK yang terpenting bukanlah hasil survei, melainkan kerja keras yang dilakukan masing-masing tim pemenangan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla memaklumi hasil survei internal yang dilakukan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Dalam survei itu, elektabiltas pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi mengalahkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ya itu masing-masing lah," kata pria yang akrab disapa JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (12/3/2019).

Dia menilai survei yang dilakukan BPN Prabowo-Sandi merupakan hal yang wajar. Apalagi, bila hasil survei itu memenangkan pasangan nomor urut 02.

"Namanya juga internal, mau 100 persen kek. Kenapa enggak sekalian saja," ucap JK.

JK mengaku jarang membaca hasil survei. Menurutnya, yang terpenting bukanlah hasil survei, melainkan kerja keras yang dilakukan masing-masing tim pemenangan.

"Yang penting kerja keras Jangan karena survei baik, orang berhenti bekerja, survei jelek orang menangis. Jangan. Pokoknya anggap saja semua fifty-fifty , supaya ada kerja keras," ungkap JK.

 

2 dari 2 halaman

Survei Internal BPN

Sebelumnya Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzhar Simanjutak mengungkap, hasil survei internal elektabilitas capres-cawapres yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut dia saat ini elektabilitas Prabowo-Sandi unggul 14 persen dari capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Hasil survei kita, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," kata Dahnil pada wartawan di Jakarta, Senin 11 Maret 2019.

Dahnil yakin elektabilitas Prabowo-Sandi akan terus meningkat. Terutama pada saat pencoblosan 17 April 2019 mendatang. Namun, Dahnil tak mau mengungkap metodologi yang digunakan survei internalnya tersebut.

"Jadi kami yakin beberapa hari ini pada saat pencoblosan Prabowo-Sandi itu bisa menang di atas angka 60 persen," ungkapnya.

Mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah ini juga enggan ambil pusing terkait hasil survei lembaga lain. Dia yakin publik telah memiliki penilaian masing-masing terhadap capres-cawapres.

"Publik kita literasi demokrasinya sudah sangat tinggi, termasuk literasi terkait dengan trik dan intrik lembaga survei dengan 'tugas-tugasnya'," ucapnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan berikut ini: