Liputan6.com, Jakarta - Anggota Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) , Viva Yoga membocorkan metodologi survei internal tim Prabowo-Sandiaga. Hasilnya seperti pada klaim beredar, dikatakan rival petahana ini meraup hingga 60 persen suara.
"Jadi kita ada dua hasil survei nasional, jadi survei nasional yang ditarik jadi survei Dapil-Dapil, dan survei Dapil yang terakumulasi jadi survei nasional," kata Viva saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (14/3/2019).
Baca Juga
Elektabilitas Prabowo-Sandi mencapai 60 persen tersebut, ungkap Viva, bersumber dari total 32.460 orang responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Waketum PAN ini menyebut ada sembilan provinsi menjadi basis kantong suara dari BPN.
Advertisement
"Ada Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, Papua, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah," klaim Viva.
Sebelumnya, senada dikatakan Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzhar Simanjutak, hasil survei internal elektabilitas capres-cawapres yakni Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Menurut dia saat ini elektabilitas Prabowo-Sandi unggul 14 persen dari capres-cawapres Joko Widodo danMa'ruf Amin.
"Hasil survei kita, justru saat ini sudah crossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," kata Dahnil, Senin 11 Maret 2019.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prabowo Tidak Percaya Survei
Kendati demikian, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung soal hasil survei beredar. Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan tidak percaya angka survei beredar karena diragukan netralitasnya.
"Insyaallah, 17 April kita akan menerima mandat tersebut. Memang survei-survei selalu taruh kita paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar," kata Prabowo di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, kemarin.
Advertisement