Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali mengeluarkan hasil survei nasional satu bulan sebelum Pemilihan Presiden atau Pilpres pada 17 April 2019 mendatang.
Survei mengambil tema Kondisi Ekonomi, Mobilitas Identitas, dan Pilpres 2019 - Evaluasi Publik Nasional. Di bulan Februari 2019, mayoritas warga 71 persen merasa sangat atau cukup puas dengan kinerja calon presiden (capres) petahana Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
Tingkat kepuasan pada kinerja Jokowi dalam kurun waktu hampir lima tahun terakhir cenderung tinggi dan stabil, atau menguat.
Advertisement
Begitu pula dengan tingkat kepercayaan pada Presiden Jokowi mampu memimpin bangsa ini juga tinggi sebesar 66 persen. Umumnya warga optimis dengankemampuan Jokowi memimpin.
Penilaian atas kinerja dan keyakinan atas kemampuan memimpin ini sejalan dengan elektabilitas Jokowi sebagai petahana. Asosiasi keduanya sangat signifikan.
Selain itu, dalam surveinya, SMRC menyebut jika sektor-sektor sosial ekonomi dan keamanan yang lain semuanya positif.
Mulai dari kesehatan, penanggulangan narkoba, ancaman teroris hingga pembangunan infrastruktur dan pengendalian nilai tukar rupiah terhadap US dollar.
Dari hasil survei, masyarakat juga merasakan hal positif pemerintahan Jokowi mulai dari lapangan kerja, pengangguran, pemerataan, dan kemiskinan yang semakin tertanggulangi. Masyarakat juga menilai keadaan saat ini lebih baik dari sebelumnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Metodologi Survei
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 2.820 responden.
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) pada survei Februari-Maret ini sebesar 2.479 atau 88 persen.
Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Advertisement