Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno menunjukkan KTP elektronik sebagai kartu pamungkas, melawan sederet kartu sakti calon petahana. Nantinya, melalui single identity number (NIK) di dalam KTP-el, masyarakat tidak perlu lagi mengantongi banyak kartu untuk bermacam situasi.
"Kartu-kartuan itu kan pemborosan, ini (KTP-el) lebih efisien karena kita koneksikan dengan sistem integritas nasional," kata Kordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di Media Centre Indonesia Adik Makmur, Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Dahnil menegaskan, konektivitas KTP-el dengan sistem integrasi nasional akan masuk dalam program 100 hari dari Prabowo-Sandiaga, bila terpilih.
Advertisement
Melalui chip terdapat dalam kartu identitas tersebut, semua program pemerintah disebut bisa terakomodir, seperti BPJS, NPWP, dan sebagainya.
"Sehingga tinggal masukkan saja NIK-nya. Jadi ini terkoneksi dengan semua hal, NPWP, BPJS, semua, makanya lubang-lubang seperti NIK ganda, kita benahi dalam 100 hari pertama," berber Dahnil.
Menurut Dahnil, Prabowo-Sandiaga tidak ingin uang negara yang telah dikelurkan untuk KTP-el tidak dimanfaatkan secara maksimal. Malahan, akan menambah produksi kartu lagi dengan potensi pendanaa yang rawan dirente.
"Jadi kan ini era digitalisasi, tapi kenapa justru Pak Jokowi memakai banyak kartu? Di sisi lain pemborosan, ini sudah ada kartunya (KTP-el) enggak dimanfatkan, sayang. Maka kami akan manfaatkan," Dahnil menandasi.