Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan pihaknya bakal memanfaatkan sisa masa kampanye kurang dari sebulan untuk mendorong kemenangan.
Dalam catatan Litbang Kompas, keterpilihan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dan pesaingnya Prabowo Subianto terpaut 11,8 persen. Sedangkan yang belum menentukan sekitar 13,4 persen.
Ma'ruf menyebut bakal gencar mengkampanyekan program melalui debat kandidat. Dia ingin meyakinkan pemilih dengan program kerja yang terstruktur.
Advertisement
"Kita punya program yang lebih jelas, terukur, bukan sekedar keinginan. Ada step-step yang kita lakukan. Dan Jokowi-JK sudah lakukan. Kita akan melakukan langkah-langkah berikutnya," ujar Ma'ruf di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (21/3/2019).
Ma'ruf Amin pun menegaskan, partai koalisi harus kerja keras memenangkan calon presidennya. Terutama melalui kampanye terbuka rapat umum yang dimulai 24 Maret mendatang.
"Apa gunanya koalisi kalau tidak saling mendukung," ujar Mustasyar PBNU itu.
Karena pemilu dilaksanakan serentak, partai dan paslon presiden harus sinergi. Ma'ruf menuturkan supaya keduanya sama-sama saling untung dengan mendapatkan suara.
"Partai-partai koalisi juga memenangkan capres cawapres yang mereka dukung bukan secara politik saja tapi juga harus realisasinya di lapangan," tegas dia.
"Nah mereka mendukung. Kita saling memenangkan, sinergi," tutup Ma'ruf. Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Selisih Tipis
Survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini lebih tipis dibandingkan survei Litbang Kompas Oktober 2018.
Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi dan Ma'ruf Amin mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret.
Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Â
Advertisement