Liputan6.com, Muntilan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku kegiatannya beberapa hari terakhir semakin padat, apalagi saat mendekati pemilu, pada 17 April 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan Jokowi saat menyapa para santri di Pondok Pesantren Darussalam Timur Watucongol, Muntilan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada Sabtu (23/3/2019).
Selain menjalankan tugas negara, Jokowi tengah sibuk berkampanye sebagai calon presiden.
Advertisement
Jokowi mengatakan, pada Jumat 22 Maret 2019, ia dan rombongan menuju Jawa Barat. Lalu sore harinya melanjutkan perjalanan ke Nusa Tenggara Barat.
"Selesai tiga acara terbang ke provinsi Bali dengan kegiatan sore sampai tengah malam lalu tengah malem terbang ke Yogyakarta, berarti sudah lima, langsung tidur. Pindah lima kelurahan saja capek, ini lima provinsi, sampai kurus, tapi yang penting Alhamdulillah sehat," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak suara pada Pemilu Serentak, 17 April 2019.Â
"Saya titip, tinggal 24 hari lagi ke 17 April, sekarang tidak hanya media sosial saja, tapi dari rumah ke rumah beredar fithah, kabar bohong, hoaks. Kita negara penuh tata krama, kok kita jadi banyak hoaks dan fitnah? Ini kita mau ke mana?," ungkap Jokowi.
Â
Lawan Hoaks
Sejumlah hoaks yang dicontohkan Presiden misalnya bila ia dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin memenangkan pemilu 2019 maka akan ada pelarangan azan dan penghapusan pendidikan agama.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meluruskan sejumlah hoaks yang bertebaran di tengah masyarakat jelang Pilpres 2019. Satu di antaranya isu soal larangan azan dan penghapusan pendidikan agama, apabila ia dan Ma'ruf Amin terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
"Loh, loh, loh, siapa yang berani melarang azan? Siapapun presidennya tidak akan berani melarang azan. Ada lagi hoaks kalau kita menang, perkawinan sejenis akan dilegalkan. Hal itu banyak tapi tidak di provinsi Jawa Tengah ini, tapi banyak, sedih kita dengarnya," tambah Jokowi.
Ia pun meminta agar santri dan santriwati ponpes Darussalam Timur tidak mempercayai kabar bohong tersebut.
"Menjelang tanggal 17 April tolong hal-hal ini dicross-check, ditabayunkan, nanti mempengaruhi pikiran dan hati kita. Percaya tidak kabar bohong? Yang percaya tidak maju saya beri sepeda, kebangetan kalau percaya itu," tegas Jokowi.
Â
Advertisement