Liputan6.com, Ciamis - Sekitar seribu massa dari berbagai aktivis Ciamis, Jawa Barat siap memberikan dukungannya menangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin, pada pemilihan 17 April mendatang.
"Kami mulai sadar ternyata kami telah dibohongi oleh berita hoaks, jika Presiden Jokowi begini, begitu, semuanya jelek, ternyata salah," ujar Siti, salah satu ibu rumah tangga dari sekitaran Alun-alun Ciamis, sebelum Deklarasi dan Doa Bersama 1keun Ciamis, Gedung Majelis Umat Islam, Sabtu (23/3/2019) petang kemarin.
Menurutnya, masyarakat bawah telah termakan isu negatif tentang pemerintah yang tersebar di media sosial, namun dalam kenyataannya tuduhan itu tidak terbukti.
Advertisement
"Ada yang bilang pak Jokowi PKI, pemerintah banyak hutang, negara bakal hancur, saya jadi semakin bertanya ah masa negara sedemikian kacau, saya malah aman-aman saja," papar dia.
Baca Juga
Namun semakin gencarnya pemberitaan, ia semakin mengetahui jika hal itu ternyata setingan belaka. "Kok negara mau hancur malah diberikan bantuan, sepertinya ini berita bohong," ujar emak-emak paru baya itu.
Hal yang sama disampaikan Rima, warga Ciamis lainnya, berharap dengan adanya kesadaran ini, kaum emak-emak khususnya yang tidak memiliki alat komunikasi modern seperti smartphone, tidak terpengaruh beredarnya berita hoaks.
"Semoga kesadaran ini mampu mengingatkan semua warga pentingnya persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Nanang Permana, Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Pasangan Jokowi-Maruf Amin kabupaten Ciamis mengatakan, adanya deklarasi secara sukarela ini, menunjukan semakin banyaknya masyarakat yang sadar terhadap beredarnya berita hoaks.
"Sekarang mereka mulai kembali untuk mendukung Jokowi, saya yakin 100 persen, Ciamis Insaya Allah menang (Jokowi-Maruf Amin)," kata dia.
Tidak hanya acara yang dilakukan tim pemenangan daerah, lembaganya siap blusukan memberikan pemahanan pentingnya untuk menangkala berita hoaks atau bohoong yang merugikan Jokowi-Maruf Amin.Â
"Kami akan menghadiri deklarasi tiap kampung, tiap masjid, karena kalau ada kesempatan saya akan datangi, termasuk dalam rapat umum secara tersebar di tiap kecamatan," kata dia.Â
Saat ditanya kekhawatiran pecahnya dukungan di daerah untuk Jokowi paska pilkada serentak Juni tahun lalu, Nanang menepis jika semua partai penyokong Jokowi kembali akur.
"Sekarang buktinya banyak partai pendukung Pak Prabowo malah balik lagi dukung Jokowi," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ajak Masyarakat Kampanye Damai
Selain memberikan penjelasan mengenai masifnya berita hoaks, Nanang mengajak dan mengingatkan seluruh pendukung dan simpatis Jokowi, untuk berkampanye damai.
"Pak Jokowi tidak butuh menang di atas samudera kebencian, tapi butuh kemenangan di atas samudera kebersamaan, kedamaian," ujarnya.
Menurutnya, perbedaan pilihan dalam setiap pemilu merupakan hal yang wajar, namun hal tersebut jangan sampai memecahkan persatuan anak bangsa, hingga mengganggu keutuhan NKRI.
"Siapa yang punya akun facebook, yang punya instagram?", tanya dia, yang dijawab serentak "Tidak,"oleh simpatis. "Alhamdulillah berarti tidak akan kena virus fitnah, virus kebencian, virus permusuhan yang disebarkan melalui media sosial," ujar Nanang.
Ia menegaskan bahwa tudihan fitnah Jokowi PKI, antek asing, kemudian kriminalisasi ulama, hingga soal hutang negara yang akan memberatkan masyarakat, merupakan hal tidak mendasar.
"Sekalipun negara berhutang, ibu-ibu tidak diwajibkan membayar, hutang negara adalah hutang negara," kata dia.Â
Koordinator Kegiatan deklarasi Ngahijikeun Ciamis menambahkan, untuk menghindari masifnya berita bohong yang menyerang Jokowi, perlu pendampingan agar warga tercerahkan.
"Kami minta juga para aktifis ini terus bergerilya, ke rumah, ke warung, dan kami minta jangan sebar hoaks," ujarnya.
Kegiatan yang dilakukan aktifis buruh, santri, dan masyarakat umum tersebut, diharapkan mampu memberikan efek kejut untuk menyadarkan masyarakat terhadap berita hoaks.
"Ingat jika Ciamis tidak menang maka wajah Ciamis akan seperti itu (penuh permusuhan dan kebencian), kami berharap masyarakat Ciamis menampilkan wajah islam yang penuh ramah," papar dia.
Yusep Budiana, salah satu aktifis 1998 menambahkan, pentingnya masyarakat memahami berita hoaks, agar keutuhan bangsa tetap terjaga.
"Bangsa ini dibangun dengan susah payah, tidak bisa mengklaim hak milik hanya orang islam, itu tidak dicontohkan oleh baginda Rosul (Muhammad SAW)," kata dia.
Ia pun berharap, agar capaian kinerja pemerintah yang dilakukan Presiden Jokowi, bisa menjadi awal manis untuk kemajuan Indonesia ke depan. "Bahwa masih banyak kekurangan iya, tetapi tahapan itu sudah dilakukan Pak Jokowi jangan berpatokan pada isu tetapi pada kinerja," ujar dia.
Advertisement