Sukses

Jokowi Targetkan Raih 62 Persen Suara di Pilpres 2019

Untuk mencapai target itu, Jokowi-Ma'ruf Amin akan menyebar keseluruh Indonesia guna menyapa masyarakat.

Liputan6.com, Serang - Capres nomor urut 02 Joko Widodo atau Jokowi menargetkan mampu meraih 62 persen suara secara nasional. Perkiraan angka ini berarti meningkat dibandingkan raihan suara di Pilpres 2014 sebesar 53,15 persen atau 70.997.850 suara pemilih.

Sedangkan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 hanya meraih 46,85 persen atau berjumlah 62.576.444 suara pemilih. Keduanya terpaut 8.421.389 suara.

"Kalau hitungan kita sih, inshaallah antara 58 persen sampai 62 persen," kata Jokowi di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Minggu (24/03/2019).

Sedangkan raihan suara di Banten tahun 2014 berjumlah 42,90 persen atau 2.398.631 suara. Sedangkan Prabowo meraih 57,10 persen dengan 3.192.671 suara.

"Banten sebelumnya kalah. Saya kira sekarang imbang. Tinggal dalam waktu yang tinggal tiga minggu ini, tinggal kita maksimalkan agar kita imbang tapi menang," ujar Jokowi.

Untuk mencapai target itu, Jokowi-Ma'ruf Amin akan menyebar keseluruh Indonesia guna menyapa masyarakat. Paslon 01 memiliki konsep tetap disetiap kampanye akbar, yakni mengedepankan budaya Indonesia dan bergembira.

"Namannya pesta demokrasi, masa kita kok harus kampanye serem-serem. Ya ndaklah. Tapi yang paling penting ingat, nanti hari Rabu 17 April 2019, jangan lupa pilih yang bajunya putih, karena putih adalah kita," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jangan Menyebar Fitnah

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, selama 4 tahun terakhir dia selalu menjadi korban hoaks. Fitnah makin kencang dituduhkan ke dirinya selama Pilpres 2019, seperti akan melegalkan zina dan LGBT. Lalu fitnah azan akan dilarang serta pelajaran dan sekolah agama akan dihapuskan.

"Apakah cara-cara seperti ini akan kita teruskan. Kita adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Penuh nilai-nikai agama, penuh dengan nilai adat istiadat," kata Jokowi dalam pidatonya di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Minggu (24/03/2019).

Karena itu dia mengajak siapa pun untuk tidak menyebar fitnah dan bersama-sama melawan hoaks di medsos.

"Tidak mungkin Presiden siapa pun berani melarang azan, melegalkan zina, LGBT. Siapa pun tidak akan berani, pasti akan dikeroyok oleh masyarakat," terang Jokowi.

Kurang dari satu bulan jelang pemungutan suara pada 17 April 2019, Jokwoi berharap masyarakat tetap menjaga silaturahmi dengan tetangganya dan mengutamakan persatuan bangsa, meski berbeda pilihan politik.

"Negara ini negara besar, berbeda suku, adat, agama, beda-beda semuanya. Berbeda-beda sudah sunatullah, jangan sampai kita digiring ke perpecahan," ujarnya.