Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin melanjutkan kampanye terbukanya di Yogyakarta. Dia memulai kampanye dengan menghadiri deklarasi kiai-santri se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada pidatonya, Ma'ruf menilai, hanya Jokowi yang berani mengambil ulama sebagai pasangannya.
"Beliau memang perlu dukungan ulama, tetapi juga menggandeng ulama sebagai wakil presidennya, Alhamdulillah. Jadi Pak Jokowi mengambil ulama sebagai wakil presiden, itu dengan izin Allah, kalau enggak, enggak bisa. Kapan ulama diajak sebagai calon wakil presiden? Enggak ada," ucap Ma'ruf di Mlangi, Yogyakarta, Kamis (28/3/2019).
Advertisement
Dia lantas menyindir sekelompok orang melalui Ijtima Ulama, mencari sosok calon wakil presiden yang bisa diusulkan dalam Pilpres 2019.
Sebelumnya, pada Juli 2018, Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF-U) mencari sosok yang akan direkomendasikan kepada Prabowo Subianto untuk menjadi cawapresnya. Pada saat itu hadir Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad Batu-bara.
Namun, malah Sandiaga Salahuddin Uno yang dipilih Prabowo. Nama yang tak pernah muncul dalam Ijtima Ulama. Di mana, seorang pengusaha dan pernah menduduki Wakil Gubernur DKI.
"Bahkan ada kelompok, yang mengusulkan melalui Ijtima Ulama supaya mengambil wakilnya ulama. Eh enggak mau. Malah mengambil bukan ulama, pengusaha. Betul atau tidak? Berarti tidak diizinkan oleh Allah, sudah diusulkan," kata Ma'ruf Amin.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hanya Tawaran
Dia pun melihat, Jokowi tidak pernah ada yang mengusulkan para ulama. Hanya mendapat penawaran kader-kader Nadhatul Ulama (NU) yang bisa saja menjadi opsi pilihannya.
"Pak Jokowi enggak ada yang usul, cuma menawarkan saja. Eh, mengambil ulama. Berarti Pak Jokowi mencintai ulama," pungkasnya.
Advertisement