Liputan6.com, Jakarta - Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) mencatatkan elektabilitas pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin unggul lebih dari 18 persen dengan pesaingnya, Prabowo-Sandiaga Uno.
Terkait survei tersebut, cawapres Ma'ruf Amin menilai angka tersebut akan menjadi kenyataan. Meski demikian, dia meminta jangan puas dan terbuai dengan hasil survei tersebut.
Baca Juga
"Mudah-mudahan itu survei yang mendekati kenyataan. Tapi, kita enggak putus asa, enggak puas, kita juga tidak terbuai oleh hasil survei," ucap Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Al Habibiah, Mantrijeron, Yogyakarta, Kamis (27/3/2019).
Advertisement
Dia menuturkan, hasil survei CSIS ini hanya menjadi bahan rujukan untuk bekerja semakin giat hingga hari pencoblosan.
"Jadi kita jadikan rujukan. Kita akan terus berjuang," ungkap Ma'ruf Amin.
Dia pun yakin, dengan bekerja lebih keras, selisih yang didapat akan lebih dari 18 persen.
"Kalau bisa itu jaraknya sampai 30 persenlah, pengennya," kata Ma’ruf.
Soal masih ada 14 persen yang belum menentukan pilihan, Ma’ruf yakin mampu meraih suara dari mereka yang belum menentujakn pilihan.
"Kita harapkan mereka sudah mulai menggeser. Menurut informasi, sisa 14 persen sudah banyak yang menentukan pilihan, dan mengarah ke 01," pungkas dia.
Selisih Jauh
Sebelumnya, CSIS merilis hasil surveinya, dengan menempatkan pasangan calon presiden 01 Jokowi dan Ma'ruf Amin sebesar 51,4 persen.
Sementara penantangnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 33,3 persen.
Survei CSIS juga menemukan 14,1 persen pemilih yang merahasiakan pilihannya.
Adapun survei ini dilaksanakan selama periode 15-22 Maret 2019 dengan responden 1.960 orang. Sampel diambil secara acak yang terdistribusi secara proporsional di 34 provinsi.
Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,21 persen. CSIS mengaku bahwa dana survei ini dibiayai oleh dana internal Yayasan CSIS.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement