Sukses

Erick Thohir Pastikan Suap 'Serangan Fajar' Bowo Sidik Tidak Terkait Pilpres

Erick mengatakan, penangkapan terhadap Bowo Sidik yang merupakan kader Partai Golkar itu adalah urusan pribadi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir memastikan, uang yang disita dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Bowo Sidik Pangarso tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Uang suap yang disita KPK diduga akan digunakan untuk serangan fajar pencalonan dirinya di Pileg.

"Hari ini saya tidak mau berasumsi, KPK sudah membuat statement bahwa tidak ada hubungan dengan Pilpres, tetapi Pileg," ujar Erick saat menghadiri acara pameran di Senayan City, Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Erick mengaku, berita fitnah terhadap TKN Jokowi-Ma'ruf hari ini sangat luar biasa. Menurutnya, banyak pihak yang mengaitkan penangkapan Bowo Sidik terkait dengan persiapan serangan fajar untuk paslon nomor urut 01.

"Nah kembali yang menyebarkan berita fitnah tidak mungkin kita. Masa kita menusuk diri sendiri. Itu jelas bahwa tidak ada hubungannya dengan Pilpres, tapi Pileg," ucapnya menegaskan.

Sama seperti kasus OTT yang menjerat mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi, Erick menyatakan, penangkapan terhadap Bowo Sidik yang merupakan kader Partai Golkar itu adalah urusan pribadi.

"Saya rasa KPK sudah jelas seperti juga kasus dari PPP, kita dari awal selalu posisi praduga tak bersalah, dan menghormati bahwa penegakan hukum harus terjadi. Statement saya yang paling jelas, bedakan antara tadi, pribadi dan Pilpres," kata Erick.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pernyataan KPK

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan memastikan uang yang disita dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR RI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso (BSP) tak ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap BSP, tidak ada kaitannya dengan calon nomor urut 01," ujar Basaria di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatab, Kamis (28/3/2019).

Basaria menegaskan, uang sekitar Rp 8 miliar yang telah dimasukan ke dalam amplop-amplop di 84 kardus itu akan digunakan untuk kepentingan Bowo dalam Pemilihan Legislatif (Pileg). Bowo akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR periode 2019-2024.

"Ini untuk serangan fajar dirinya yang akan kembali maju sebagai anggota DPR RI dapil Jateng II," kata Basaria.

Sebelumnya, Basaria mengatakan bahwa uang yang disita KPK akan digunakan untuk serangan fajar.

"Bahkan diduga telah mengumpulkan uang dari sejumlah penerimaan terkait jabatan yang dipersiapkan untuk serangan fajar pada Pemilu 2019," kata Basaria.