Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01 dan 02 Joko Widodo atau Jokowi serta Prabowo Subianto sudah menjelaskan masing-masing visi misinya dalam debat capres 2019.
Debat kali ini mengusung tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional digelar di Shangri-La Hotel Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Baca Juga
Saat menjelaskan soal pertahanan dan keamanan dalam debat capres 2019, Prabowo menyebut akan memperbaiki anggaran yang saat ini masih lemah.
Advertisement
Meskipun Jokowi juga setuju dengan akan menaikkan anggaran pertahanan dan keamanan, dia pun ingin melakukan pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) TNI.
Berikut beda soal pertahanan dan keamanan dari Prabowo dan Jokowi dalam debat capres 2019 dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Prabowo Akan Naikkan Anggaran
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut anggaran pertahanan dan keamanan Indonesia terlalu kecil. Hal itu diketahuinya karena dirinya merupakan mantan Danjen Kopassus.
"Di bidang pertahanan keamanan, kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil, ini akan kita perbaiki," ujar Prabowo saat debat capres 2019 di Shangri-La Hotel Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Ia lalu menyebut, kekayaan negara tak akan bisa dijaga jika keamanan suatu negara lemah. Maka dari itu, Prabowo berharap alat utama sistem senjata (alutsista) untuk TNI dan alat material khusus (almatsus) untuk Polri harus dimodernisasi.
"Saya melihat pertahanan Indonesia lemah karena kita tak punya uang," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, harta kekayaan Indonesia berada di luar negeri. Karena itulah, Indonesia tak bisa memodernisasi alutsista dan almatsus.
"Kita harus menjaga keuangan kita, ke mana uang kita? karena tidak di Indonesia, karena itu kita lemah," kata Prabowo.
Maka dari itu, menurut Prabowo, jika Indonesia ingin memperbaharui alutsista dan almatsus harus membumihanguskan korupsi di Tanah Air.
"Jadi kita harus membuat sistem, kurangi kebocoran anggaran, hilangkan korupsi," kata Prabowo.
Â
Advertisement
2. Jokowi Tingkatkan Kualitas SDM TNI
Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengatakan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau SDM. Karena dia menilai, pengembangan kualitas SDM sangat diperlukan.
"Di bidang pertahanan, peningkatan kualitas SDM, pengembangan kualitas SDM TNI sangat diperlukan, mutlak diperlukan, terutama dalam hal penguasaan teknologi persenjataan, dan siber karena ke depan, perangnya adalah perang teknologi," ujar Jokowi saat debat capres 2019 di Shangri-La Hotel Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Oleh sebab itu, dirinya menilai, pembangunan alutsista di dalam negeri sangat diperlukan.
"Kalau kita belum mampu, kita bisa melakukan join produksi dengan negara-negara lain," ucap Jokowi.
Dia berjanji akan menambah anggaran pertahanan nasional, yang saat ini diakui masih kurang. Namun hal ini baru bisa dilakukan apabila perekonomian Indonesia membaik.
"Mengenai anggaran pertahanan, memang kita sekarang ini baru memberikan prioritas pada pembangunan infrastruktur. Namun pada satu saat apabila perekonomian semakin baik dan ekonomi dunia normal, kita akan akan bisa memberikan anggaran lebih baik kepada TNI dalam rangka membangun alutsista ke depan yang lebih baik," tegas Jokowi.