Sukses

5 Alasan Jokowi Lebih Unggul dari Prabowo Versi LSI Denny JA

Ada lima alasan mengapa paslon Jokowi-Ma'ruf Amin masih jauh lebih unggul dibandingkan rivalnya, Prabowo dan Sandi.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA disebutkan, pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin lebih unggul dibandingkan paslon nomor 2, Prabowo-Sandiaga. 

Seperti dilansir dari Antara, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dalam kisaran 56,8 persen-63,2 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sekitar 36,8 persen-43,2 persen.

Ada lima alasan mengapa paslon Jokowi-Ma'ruf Amin masih jauh lebih unggul dibandingkan rivalnya, Prabowo dan Sandiaga Uno dalam kontestasi Pilpres 2019. 

Alasan pertama menurut peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa, masyarakat puas terhadap kinerja Presiden Petahana Joko Widodo. 

"Seorang petahana akan mudah terpilih kembali jika mayoritas masyarakat puas dengan kinerja selama menjabat," ujarnya saat memaparkan hasil survei terbarunya bertema Jokowi di Ambang Dua Periode? di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (2/4/2019). 

Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa 69,5 persen pemilih menyatakan puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden.

"Hanya 25,6 persen pemilih saja yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden," kata Ardian.

Kedua, Jokowi punya sejumlah program populis yang diketahui luas dan disukai. Sejumlah program Jokowi yang dikenal luas dan disukai antara lain Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), pembangunan infrastruktur, dana desa, dan beras sejahtera (rastra).

"Program-program ini dikenal rata-rata di atas 70 persen dan rata-rata di atas 60 persen disukai," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Mengapa Jokowi-Ma'ruf Lebih Unggul?

Ketiga, kepribadian Jokowi lebih disukai dibandingkan Prabowo. Hampir semua aspek kepribadian, Jokowi dinilai publik lebih unggul dibanding Prabowo.

"Di antaranya Jokowi dinilai lebih jujur, pintar, nasionalis, dan perhatian terhadap rakyat," kata Ardian.

Keempat, Jokowi unggul telak di kantong pemilih loyal, yaitu pemilih minoritas. Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf unggul telak di pemilih minoritas.

Dukungan Jokowi-Ma'ruf di segmen minoritas adalah 74,5 persen - 80,9 persen. Meski pemilih minoritas ini populasinya di bawah 10 persen, pemilih ini cenderung loyal dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf.

Kelima, Jokowi unggul telak di kantong pemilih besar. Kantong pemilih berpopulasi besar dan penting tersebut adalah pemilih wong cilik.

Jumlah pemilih wong cilik sebesar 75 persen. Di segmen pemilih ini, Jokowi-Ma'ruf juga unggul jauh dibanding Prabowo-Sandi.

"Range dukungan Jokowi-Ma'ruf di segmen pemilih wong cilik dengan pendapatan di bawah Rp1 juta adalah 59,2 persen - 65,6 persen. Sementara di pemilih yang pendapatannya di antara Rp1 juta-Rp3 juta, dukungan Jokowi-Maruf sebesar 58,8 persen-65,2 persen," kata Ardian Sopa.