Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membantah isu petahana Joko Widodo atau Jokowi anti Islam dan anti ulama. Menurutnya hal tersebut cuma hoaks lantaran cawapresnya seorang ulama.
"Kalau anti-Islam ya tidak mungkin angkat wakilnya ulama," ujar Ma'ruf ketika kampanye terbuka di lapangan Marzuki Mahdi Bogor Kota, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).
Ma'ruf menyebut tidak mungkin Jokowi anti Islam karena sejumlah kebijakan yang diambilnya. Seperti penetapan Hari Santri, sampai pembentukan Komite Keuangan Syariah.
Advertisement
"Jadi sudah banyak yang dilakukan Pak Jokowi untuk Islam. Ente sudah berbuat apa untuk Islam? Jadi saya kira itu saja," imbuh Ketum MUI itu.
Ma'ruf Amin mengibaratkan ulama seperti daun salam. Saat Pemilu, calon kepala daerah atau presiden berbondong-bondong ketemu ulama minta dukungan. Saat selesai, ulama akan dibuang seperti daun salam yang dipakai dalam masakan sebagai penyedap. Namun, berbeda dengan Jokowi.
"Pak Jokowi memang butuh ulama. Butuh ulama, tapi beliau juga menggandeng ulama sebagai wakil presidennya," kata Mustasyar PBNU itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ma'ruf Bantah Hoaks yang Menyerang Jokowi
Ma'ruf juga membantah sejumlah hoaks yang menyerang Jokowi. Seperti hoaks Kementerian Agama bakal dibubarkan.Â
"Makanya kita tidak boleh membuat hoaks, fitnah, bersifat arogan. Pilpres ini bukan perang. Pilpres memilih pemimpin yang terbaik, visioner, langkah masa depan, pengalaman, dedikasi tinggi. Bukan perang," ucapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Ma'ruf berdialog dengan jurkamnas Jokowi-Ma'ruf, Maruarar Sirait. Dia menegaskan bahwa pasangan calon presiden nomor urut 01 adalah pihak yang bakal merangkul keberagaman dan menegakkan Pancasila dan NKRI.
Dia juga menyatakan bahwa Jokowi tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
"Kok mengkriminalisasi ulama. Pak Jokowi mengajak ulama besar KH Ma'ruf Amin untuk memimpin bangsa ini," tegasnya.
Sebelumnya, capres 01 Jokowi mengakui kekalahan di Bogor karena isu anti Islam dan PKI. Sebagai catatan, raihan suara yang diperoleh Jokowi bersama Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 tidak sampai 40 persen.Â
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: MerdekaÂ
Advertisement