Liputan6.com, Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf bertemu dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam debat antikorupsi. Masing-masing tim diwakili empat orang.
TKN diwakili Budiman Sudjatmiko, Rio Yovian Haminoto, Agus P Sari, dan Dini S Purwono. Sementara itu, tim BPN diwakili Sudirman Said, Dirgayuza Setiawan, Bambang Widjajanto, dan Ledia Hanifa. Kedua tim memaparkan bagaimana pandangannya terkait korupsi di Indonesia dan bagaimana solusi ke depannya.
Kedua kubu juga menyampaikan program kerja berkenaan dengan pemberantasan korupsi di Indonesia. Acara debat diselenggarakan setelah muncul pro dan kontra terkait efektivitas kebijakan kedua kubu pasangan capres-cawapres.
Advertisement
Dalam paparan awalnya, Budiman Sudjatmiko mengatakan, salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan mengusulkan pendanaan parpol oleh negara. Syaratnya parpol harus transparan dan memiliki akuntabilitas yang jelas sebagaimana lembaga negara lainnya yang dibiayai negara.
Sementara itu, Sudirman Said menyampaikan saat ini korupsi di Indonesia berada di titik terendah.
"Kita alami satu masa yang menurut saya at the lowest level of governance. Bukan karena saya dari nomor 02," kata dia, Jumat malam 5 April 2019.
Dalam debat tersebut, mantan Menteri ESDM ini menyampaikan, Indonesia berada di titik terendah karena lima dari tujuh pimpinan lembaga negara masuk penjara di era Jokowi, salah satunya Setya Novanto yang dulu menjabat Ketua DPR.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tujuan Debat
Debat dilaksanakan oleh perkumpulan alumni Universitas Oxford (The University of Oxford of Indonesia) dan Bimasena The Mines and Energy Society. Debat berlangsung di Grha Bimasena, Jalan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Presiden Oxford University of Society of Indonesia Rio Haminoto yang menggagas terselenggaranya acara debat tersebut menerangkan, acara itu bertujuan untuk latihan intelektual dengan melatih rasa penghormatan terhadap pemikiran yang berbeda.
"Kita harus membiasakan diri untuk dapat hidup berdampingan dalam perbedaan. Karena kita adalah satu bangsa Indonesia," kata Rio.
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Advertisement