Sukses

Jarak Elektabilitas Menipis, Timses Jokowi Tetap Optimis Menangkan Pilpres

Moeldoko meyakini bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibanding Prabowo-Sandiaga.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua merangkap Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Moeldoko tak mempermasalahkan hasil survei Voxpol Center Research & Consulting yang baru dirilis hari Selasa, 9 April 2019.

Dalam survei itu, jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin menipis. Moeldoko mengaku pihaknya akan terus bekerja keras merebut suara pada sisa massa kampanye.

"Tidak perlu diungkapkan itu (selisih). Kita buktikan saja kalau kita menang. Optimis dong. Kita bekerja bukan asal-asalan, kita bekerja punya strategi ya," kata Moeldoko di Rumah Aspirasi Jokowi-Ma’ruf Amin, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Meski jarak elektabilitas semakin dekat, Moeldoko meyakini bahwa pasangan calon nomor urut 01 masih unggul dibanding Prabowo-Sandiaga.

Hal ini, kata Moeldoko, bisa dilihat dari beberapa hari survei yang dilakukan lembaga menjelang hari pencoblosan.

"Tapi kami (sendiri) tidak pernah mengklaim, yang kami monitor apa yang dilakukan oleh para peneliti itu, para surveyor itu. Ya ada sesuatu yang terbuka, ada sesuatu yang perlu dirahasiakan. Karena itu berkaitan dengan strategi, kan begitu. Kalau semua terbuka enggak menarik," terang Moeldoko.

Moeldoko pun tak mempermasalahkan klaim dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang menyebut telah mengalahkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. 

"Ya saya pikir boleh-boleh aja, klaim-mengklaim boleh aja," ucap Moeldoko.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Hasil Survei Voxpol

Delapan hari menuju hari pencoblosan, Voxpol Center Research and Consulting mirilis hasil survei elektabilitas para pasangan capres-cawapres 2019. Dalam survei itu, selisih elektabilitas antara Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpaut 5,5 persen.

Dalam survei yang digelar pada 18 Maret hingga 1 April 2019 itu, Jokowi-Ma'ruf mendapat 48,8 persen dan Prabowo-Sandi 43,3 persen. Sementara, pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters sebesar 7,9 persen.

"Dari segi elektabilitas menunjukkan peta politik semakin kompetitif, selisih elektabilitas kedua pasang kandidat sudah semakin dekat," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

Dari angka strong voters pemilih capres maupun pemilih partai politik, sambung dia, baik Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi memiliki tingkat loyalitas pemilih di bawah 50 persen. Persentasi strong voter kedua kandidat masing-masing sebesar 43,1 persen untuk Jokowi-Ma'ruf dan 40,9 untuk Prabowo-Sandi.

Menurut Pangi, dengan selisih yang begitu kecil, kedua pasangan calon sama-sama memiliki kemungkinan untuk kalah maupun menang.

"Jika pemilu dilakukan hari ini Pak Jokowi menang. Jika 17 April, Pak Jokowi punya peluang menang, dan peluang kalah. Pak Prabowo ada kemungkinan menang dan kemungkinan kalah," kata Pangi.