Sukses

Mantan Ketua Umum PAN Sebut Warga Muhammadiyah Dukung Jokowi Capai 56 Persen

Soetrisno Bachir yakin warga Muhammadiyah yang memberikan suaranya kepada Jokowi-Ma'ruf bisa mencapai 60 persen.

Liputan6.com, Surabaya - Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir mengatakan, berdasarkan hasil survei lembaga yang kredibel, saat ini warga Muhammadiyah yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 56 persen. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (MMPPAN) ini juga yakin warga Muhammadiyah yang memberikan suaranya kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf bisa mencapai 60 persen.

"Dari survei kredibel, saya lihat Jokowi di angka 52 persen, dan optimistis bisa 60 persen. Artinya warga Muhammadiyah yang mendukung Jokowi di survei masih 52 persen, saya yakin bisa 60 persen," tuturnya di Surabaya, Rabu 10 April 2019.

Menurut Ketua KEIN ini, angka tersebut akan terus meningkat seiring dengan makin solidnya para tokoh Muhammadiyah yang ada di kubu Jokowi. "Muhammadiyah punya orang-orang yang dekat dengan Pak Jokowi, ada Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy, ada Buya Syafii, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Malik Fajar, dan ada KEIN Soetrisno Bachir," ucapnya. 

Soetrisno mengakui di tubuh Muhammadiyah memang ada perbedaan pilihan. Ada yang ke Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf ada pula warga yang condong ke paslon 02 Prabowo-Sandiaga.  

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

2 dari 3 halaman

Tak Hanya di Muhammadiyah

Selain Muhammadiyah, menurut Soetrisno, perbedaan pilihan tersebut juga terjadi di ormas Islam besar yang lain seperti Nahdlatul Ulama (NU). Soetrisno pun meyakini, ke depan dua organisasi besar ini akan memiliki kontribusi lebih di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Soetrisno tidak memungkiri, di kedua organisasi tersebut pasti ada yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi. 

"Di organisasi besar pasti ada yang pilih 01 atau 02. Tapi baik di NU dan Muhammadiyah mayoritas ke Jokowi-Maruf. Lebih dari 40 persen ke Jokowi karena aspirasinya telah tersalurkan," ujarnya.

Sutrisno Bachir juga menilai pasangan Jokowi-Maruf Amin merupakan pasangan yang ideal bagi kemajuan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut karena keduanya, baik Jokowi maupun Maruf Amin merupakan praktisi dan ahli di dunia ekonomi.

"Kiai Ma'ruf yang ahli ekonomi syariah ini bagikan tumbu ketemu tutup sama Pak Jokowi, karena Pak Jokowi kan berangkat sebagai pelaku UMKM," tutur Soetrisno.

 

3 dari 3 halaman

Konsep Arus Baru

Dia juga mengatakan Maruf Amin juga seorang penggagas konsep Arus Baru Indonesia (Arbi). "Ini adalah satu kelompok pengusaha baru yang muncul melalui gerakan ekonomi syariahnya," katanya. 

Pasangan Jokowi-Maruf, sambungnya, ini juga sekaligus menjawab tantangan Jokowi saat kongres Umat Islam Indonesia agar muncul gerakan ekonomi syariah di kalangan umat Islam. Dia optimistis nantinya baik Jokowi dan Maruf Amin yang merangkul semua golongan bisa sama-sama menggerakkan Muhammadiyah dan NU ke ekonomi syariah.

"Kalau Muhammadiyah dan NU sebagai dua ormas besar bisa diarahkan ke ekonomi syariah maka akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi Indonesia, karena kita tahu mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam," ujarnya.