Sukses

Milenial Surabaya Dukung Machfud Arifin di Pilkada 2020

Arif optimis Machfud dapat menjadi Wali Kota yang diharapkan milenial dan masyarakat Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Generasi milenial Kota Surabaya menyatakan dukungannya terhadap Machfud Arifin pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020. Machfud disebut sebagai sosok yang mampu mengakomodir aspirasi generasi muda.

"Anak-anak muda memiliki keterampilan yang dapat diasah dan menjadi barang produksi, jika ini dibina dengan baik ke depannya juga akan mendorong perekonomian," kata Arif Rahman, salah millenial Surabaya, Minggu (19/7/2020).

Seperti terkait tenaga kerja dan dukungan untuk usaha pemula untuk anak muda seperti cafe dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kehadiran Machfud sebagai sosok yang mau merangkul anak muda untuk berprestasi, ini menjadi angin segar bagi milenial Surabaya.

"Pak Machfud Arifin memiliki solusi untuk permasalahan yang ada. Selama ini ketika kami ingin mendirikan usaha sangat sulit sekali mendapatkan perizinan padahal usaha ini dapat menjadi lapangan kerja untuk masyarakat juga," ujarnya.

Arif optimis Machfud dapat menjadi Wali Kota yang diharapkan milenial dan masyarakat Surabaya. Machfud disebut pilihan yang tepat untuk Surabaya.

"Pak Machfud Arifin adalah figur pemimpin yang tepat agar Surabaya menjadi lebih maju dari saat ini. Beliau menjawab berbagai persoalan anak muda atau generasi milenial dan masyarakat luas," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Dengarkan Aspirasi

Milenial Surabaya lainnya, Wawan Dwi mengatakan, mendukung penuh Machfud di Pilwali 2020. Eks Ketua TKD Jatim Jokowi-Ma’ruf ini disebut mau mendengarkan keluhan dan merangkul milenial. Menurutnya, sosok pemimpin seperti yang diperlukan bukan hanya yang penuh drama.

"Saya sangat mendukung Pak Machfud Arifin menjadi Wali Kota Surabaya selanjutnya. Beliau mendengarkan aspirasi kami dan memiliki solusi untuk kegelisahan yang saat ini kami hadapi," ujarnya.

Wawan menambahkan, anak muda Surabaya saat ini tengah dilanda kegamangan. Ini terjadi karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kurang dirasakan kehadirannya. Dampaknya, milenial Surabaya kebingungan apalagi ketika hendak melakukan kegiatan sosial maupun ekonomi.