Sukses

Amunisi Sandiaga Uno dalam Debat Pamungkas Pilpres

Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno mempersiapkan beberapa materi untuk debat Pilpres terakhir.

Liputan6.com, Palembang - Jelang debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang akan digelar pada Sabtu (13/4/2019), Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Sandiaga Uno sudah mempersiapkan beberapa amunisi yang akan dikeluarkannya.

Salah satunya yaitu isu pertumbuhan ekonomi yang dinilainya masih jauh dari janji pemerintahan saat ini.

"Persiapan debat terakhir besok tentang referendum ekonomi. Ada beberapa isu penting, kita masuk jebakan pertumbuhan yang cuma lima persen," ujarnya saat peresmian Rumah Siap Kerja Sumatera Selatan (Sumsel) di Jalan Pipa Reja Palembang, Jumat (12/4/2019).

Menurutnya, saat memenangkan Pilpres empat tahun silam, Presiden Jokowi menjanjikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga tujuh persen, bahkan lebih tinggi lagi.

Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta ini sangat terenyuh, saat melihat kondisi perekonomian di Indonesia yang tidak sesuai dengan janji yang diumbar.

Jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, pasangan calon (paslon) Prabowo-Sandiaga Uno berjanji selama dua tahun pertama akan fokus untuk revitalisasi berbagai sektor.

"Sektor energi dan pertanian. Karena kita ingin swasembada pangan dan energi. Kita juga ingin revitalisasi sektor manufaktur," ujarnya.

Menurutnya, saat membangun infrastruktur di seluruh daerah, pemerintah lupa untuk membangun sektor industri manufaktur.

Sektor lainnya yang dilihatnya sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia adalah di bidang perumahan. Karena menurut Sandiaga Uno, program pembangunan perumahan mempunyai dampak langsung ke rakyat Indonesia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Janji Kampanye Prabowo-Sandi

"Sektor ini multiplayer effect, peluang kerja lebih konkrit dan lebih bisa dirasakan masyarakat. Kita targetkan 15 Juta lapangan kerja baru," ujarnya.

Mereka juga menjanjikan akan ada pemotongan biaya dari anggaran yang harus dikeluarkan masyarakat. Seperti harga bahan pokok dan tarif listrik yang lebih murah. Bahkan Sandiaga Uno yakin bisa memotong biaya tersebut hingga 20 persen.

Potongan pembayaran rutin ke masyarakat ini, dapat berdampak pada peningkatan perekonomian secara langsung.

Setiap keluarga bisa menabung Rp 50.000 per hari, Rp 1,5 Juta per bulan. Bahkan Rp 18 Juta per tahun bisa disimpan masyarakat dengan pemotongan biaya ini.

“Dengan pendekatan itu, referendum ekonomi masyarakat akan lihat. Akan begini saja atau ada perubahan dari Prabowo-Sandi. Karena masyarakat ingin perubahan," ujarnya.