Sukses

Dukung Jokowi, Bima Arya Siap Dipecat PAN

Bima mengaku belum melakukan komunikasi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf.

Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan pasangan capres dan cawapres Jokowi Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno semakin sengit. Menjelang pencoblosan, beberapa tokoh penting kedua kubu memilih berpindah haluan mendukung capres-cawapres yang mereka idolakan.

Salah satunya politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya. Di saat menunggu pelantikannya sebagai Wali Kota Bogor terpilih pada 22 April mendatang, Bima memanfaatkan waktu luangnya untuk mendukung pasangan nomor urut 01.

Padahal, partai berlambang matahari putih tersebut mengusung Prabowo-Sandiaga sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Sekarang bukan kepala daerah lagi tapi warga biasa, jadi saya putuskan untuk menyampaikan di momentum ini," kata Bima usai acara Speak Up #SatukanSuara kepada Jokowi-Ma'ruf, Jumat (13/4/2019) malam.

Bima mengaku belum melakukan komunikasi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait dukungannya terhadap Jokowi-Ma'ruf.

"Ini hanya pilihan saja. Pak Zul tahu saya beda pilihan dengan partai, cuma waktu itu tidak saya sampaikan secara terbuka karena saya masih menjabat kepala daerah," kata dia.

Namun begitu, Bima Arya mengaku siap dengan segala konsekuensi jika PAN mengambil keputusan tegas dengan mencopot dirinya sebagai Wakil Ketua Umum DPP PAN maupun pemecatan sebagai kader partai.

"Insya Allah saya siap segala risikonya. Ya siap kalau ada pemecatan. Semua ada resikonya dan hidup adalah pilihan," kata Bima.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Alasan Pilih Jokowi

Bima Arya rela menerima konsekuensi demi mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 karena dia menilai Jokowi merupakan sosok orang yang jujur sehingga layak memimpin dua periode.

"Ketika pertama kali saya menjabat kepala daerah, saya melihat Jokowi. Dia role model saya," ucapnya.