Sukses

Poltracking: Indonesia Timur Condong ke Jokowi, Sumatera dan Jabar Kuat ke Prabowo

Lembaga survei Poltracking Indonesia memetakan basis suara pendukung capres-cawapres di Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia memetakan basis suara pendukung capres-cawapres di Pilpres 2019. Dalam survei itu, basis pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf masih menguasai wilayah Jawa Tengah dan wilayah timur Indonesia sedangkan Prabowo-Sandi kuat di Banten dan DKI Jakarta.

"Berdasarkan peta wilayah, Jawa Barat ke barat sampai Sumatera itu kuat ke 02, dan Jawa Tengah sampai ke Timur itu kuat ke 01," kata AR Founder & Executive Director Poltracking Indonesia Hanta Yuda di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Jika dijabarkan, wilayah Banten dan DKI Jakarta Jokowi-Ma'ruf 38,7 persen sedangkan Prabowo-Sandi 56,7 dengan undecided voters 4,6 persen.

Wilayah Jawa Barat Jokowi-Ma'ruf 38,9 Persen dan Prabowo-Sandi 57,2 persen dengan undecided voters 3,9 persen. Kemudian wilayah Sumatera Jokowi-Ma'ruf 36,2 persen sedangkan Prabowo-Sandi 54,5 persen undecided voters 9,3 persen.

Berdasarkan demografi wilayah PDIP masih unggul dibeberapa tempat. Jawa Barat dikuasai PDIP dengan 18,6 persen. Yogyakarta dan Jawa Tengah PDIP dengan 29,0 persen, Jawa Timur 22,1 persen, Nusa Tenggara dan Bali PDIP dengan 43,0 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Golkar Kuasai Sumatera

Sedangkan Sumatera dikuasai Golkar dengan 14,1 persen, Kalimantan PDIP 28,5 persen, Sulawesi PDIP 15,0 persen, Papua dan Maluku Partai Golkar 24,1 persen. Banten dan DKI Jakarta dikuasai Gerindra dengan 29,5 persen.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan sejak 1-8 April 2019 dengan populasi pemilih warga negara Indonesia yang punya hak pilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jumlah responden 2.000 menggunakan metode multistage random dengan. Margin of Error kurang plus minus 2,2 persen. Cara survei melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner setiap pewawancara mewawancarai 10 orang dalam satu desa atau kelurahan.

Kemudian qualitiy control survei dengan spot check, call back, verifikasi foto dan GPS, double entry dan proses input data.

Reporter: Sania Mashabi

Â