Sukses

Euforia Mereka yang Memilih Pertama Kali di Pemilu 2019

Mereka berharap dengan diadakannya pilpres kali ini dapat memperkuat rasa nasionalisme, sehingga Indonesia terus mengalami kemajuan melalui prestasi-prestasi yang akan dicapai.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilu 2019 menjadi salah satu momentum yang bersejarah bagi Indonesia. Pasalnya, perhelatan yang digelar 17 April 2019 ini dilaksanakan serentak dengan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres). Hal ini kontras dengan kegiatan pemilu yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Euphoria Pilpres dan Pileg 2019 ini menimbulkan berbagai komentar dari masyarakat Indonesia. Beberapa milenial menceritakan pengalaman pertamanya pada kegiatan pencoblosan Pemilu 2019.

Salah seorang warga Kampung Cibarengkok, Desa Pengasingan, Kabupaten Bogor, Qori, bercerita bahwa dirinya sangat gembira karena dapat berkontribusi dan menyumbangkan hak suaranya pada Pemilu 2019.

Siang tadi dirinya bersama keluarga datang ke TPS di daerah Kampung Cibarengkok sekitar Pukul 11.30 WIB. Suasana di TPS terlihat tidak terlalu ramai karena sebagian warga sudah selesai melakukan pemilihan.

"Enggak ada kendala apa pun tadi, sebelumnya udah baca dulu dari artikel online tentang cara nyoblos pemilu gimana dan cara memilihnya. Udah tahu juga kalau nanti akan dikasih beberapa surat," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/4/2019)

Adit, Warga Tegal Kalapa, Subang, Jawa Barat, menyatakan dirinya tidak mengalami kesulitan saat mencoblos karena pihak penyelenggara TPS beserta warga dapat menjelaskan secara detil tahap-tahap pencoblosan.

Dia ditemani keluarganya menuju TPS 016 untuk melaksanakan pemilihan pertama kali dalam hidupnya.

"Seneng banget karena bisa kontribusi walaupun kontribusi dalam pemilu itu sekecil-kecilnya bentuk partisipasi warga," tuturnya.

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

2 dari 2 halaman

Kebingungan

Lain halnya dengan penuturan Rina, warga Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Ia mengaku sedikit mengalami kebingungan saat menentukan pilihan hingga pada proses pencoblosan. Namun hal itu dapat teratasi dengan informasi-informasi yang dia dapatkan dari berbagai sumber.

"Hampir 40 persen panitia di TPS dekat rumah adalah anak sepantar aku, anak2 muda. hal ini bikin aku bangga, karena nunjukkin kalo anak muda sekarang sudah tidak buta politik," ujarnya.

Dia berharap dengan diadakannya Pilpres kali ini dapat memperkuat rasa nasionalisme Bangsa Indonesia sehingga Indonesia terus mengalami kemajuan melalui prestasi-prestasi yang akan dicapai.

 

(Liputan6.com/Firda Suci Fahrunnisa)