Sukses

BPN: Prabowo Belum Putuskan Bertemu Luhut sebagai Utusan Jokowi

Prabowo saat ini masih fokus mengawal form C1 Plano dan memperjuangkan hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan belum ada kepastian diterimanya Luhut Binsar Panjaitan di kediaman Prabowo Subianto. Menko Maritim Kabinet Kerja itu dikabarkan akan menemui Prabowo Subianto sebagai utusan Jokowi, pertemuan rencananya digelar di kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.

"Semalam, Pak Prabowo belum dan tidak memutuskan menerima utusan Pak Jokowi yakni Pak Luhut," cuit Dahnil seperti dilihat Liputan6.com di Twitter pribadnya, @Dahnilanzar, Minggu (21/4/2019).

 

Sebab, menurut Dahnil, Prabowo saat ini masih fokus mengawal form C1 Plano dan memperjuangkan hal tersebut.

"Pak Prabowo masih fokus memperjuangkan dan mengawal agar rakyat terus mengawal C1," jelas Dahnil.

Sebelumnya, Direktur Media dan Komunikasi BPN 02, Hashim Djojohadikusumo membenarkan bahwa Luhut adalah sosok diutus Jokowi untuk bertemu Prabowo. Pertemuan sedianya dilangsungkan Minggu 21 April 2019.

"Ya ada, Pak Luhut akan ke rumah, kalau tidak salah besok" tutur Hashim di Media Centre BPN, Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu 20 April 2019.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Dikenal Baik

Diketahui, Presiden Jokowi mengatakan ciri seorang utusannya adalah sosok yang dikenal baik oleh Prabowo Subianto. Mengacu hal itu, diketahui Luhut dan Prabowo memiliki hubungan erat saat masih sama-sama di TNI.

Bahkan Prabowo sempat mengaku dirinya membentuk pasukan antiteror pertama bersama Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi waktu saya masih muda, spesialisasinya adalah bidang antiteror. Saya bersama Pak Luhut Panjaitan membentuk pasukan antiteror pertama. Jadi saya mengerti dan paham," kata Prabowo dalam debat pertama capres-cawapres di Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta, Selatan.

Sebagai informasi, Pasukan antiteror dimaksud Prabowo adalah Sat-81 Gultor atau Den-81 Gultor (Penanggulangan Teror). Pasukan ini dibentuk pada 30 Juni 1982.