Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku turut berduka atas meninggalnya 90 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di berbagai daerah saat menjalankan tugas pemungutan suara.
Sebagai ungkapan duka cita, Sandiaga mengaku akan menunaikan Salat gaib bersama di Masjid At-Taqwa, Jakarta Selatan.Â
Baca Juga
"Saya juga ingin menyoroti ada lebih dari hampir 100 petugas KPPS yang meninggal dan kita nanti akan ada shalat gaib bersama para kiai untuk berdoa kepada pejuang-pejuang kita di masjid At Taqwa," kata Sandiaga di Jl Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019). Â
Advertisement
Salat gaib adalah menyalatkan mayat yang tidak berada di hadapan orang yang menyalatkan atau menyalatkan dengan jarak jauh dari tempat jenazah.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melihat kejadian tersebut sebagai sebuah bencana. Dirinya turut berduka sedalam-dalamnya.Â
"Karena kita lihat ini, kalau di atas angka berapapun juga, ini kita bicara nyawa, kita bicara suatu bencana ya bagi kita," ucap Sandiaga.Â
Di sisi lain, Sandiaga berharap KPU dan Bawaslu mewujudkan pemilu yang jujur adil dan bermatabat. Serta tak menutup mata bahwa masyarakat ingin perubahan.Â
"Ini mata dunia melihat Indonesia sekarang dan saya ingin berpikir positif," tandas Sandiaga Uno.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
374 Petugas KPPS Sakit
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memberikan data terbaru, 90 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia pada saat penyelenggaraan Pemilu 2019. Jumlah itu berdasar data yang dikumpulkan hingga 22 April 2019, pukul 15.00 WIB.
"Terkait jumlah sementara pukul 15.00 KPPS yang tertimpa musibah 90 orang meninggal dunia, 374 orang sakit," kata Ketua KPU RI Arief Budiman di Kantor KPU RI, Senin, 22 April 2019.
Sebaran terjadinya musibah bagi KPPS itu terjadi di 19 provinsi. KPU akan memberitahukan santunan kepada korban sekitar 30 hingga 36 juta.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Advertisement