Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengumpulkan para pengusaha pendukung capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Djakarta Theater, Selasa 23 April 2019.
Hadir dalam pertemuan ini, beberapa pengusaha yang diketahui sebagai pendukung capres-cawapres 01 seperti Erick Thohir dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia. Sementara dari kubu pendukung capres-cawapres 02 tampak hadir Erwin Aksa.
Pengusaha sekaligus politisi senior, Aburizal Bakrie menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para pengusaha dari kedua kubu. Hal tersebut, ujarnya merupakan hal yang positif
Advertisement
"Di sini ada Rosan (Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani), ada Erick Thohir, ada Lutfi, dan yang lebih muda lagi ada Bahlil, tapi juga di sini ada Erwin Aksa," kata dia.
Pria yang akrab disapa Ical sempat menyayangkan absennya Sandiaga Uno. Sandiaga dikenal akrab sebagai salah satu pengusaha sukses.
"Sayang sekali Sandi nggak datang," ungkapnya.
Meskipun demikian, dia berharap para pengusaha yang berbeda pilihan politik selama Pilpres 2019 bisa tetap menjaga kebersamaan.
"Walaupun saudara berbeda-beda posisi politiknya, kita ingin mereka semua tetap menjaga persaudaraan dan hubungan yang akrab serta bersahabat," tandas Aburizal.
Harapan Pengusaha
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani menyampaikan, sejumlah harapan pengusaha tanah air terhadap pasangan calon (Paslon) yang akan dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih menurut KPU.
Hal pertama yang diharapkan pelaku usaha, kata Rosan, yakni situasi politik, iklim usaha, dan iklim investasi yang terjaga stabil serta berkesinambungan.
"Karena tidak akan ada investasi yang masuk ke Indonesia apabila tidak ada kepastian dan kenyamanan mengenai politik dan keamanan sedangkan kita tahu pertumbuhan kita ke depan itu akan bertumpu besar kepada investasi yang masuk ke Indonesia," kata dia, di Djakarta Theater, Jakarta (23/4/2019).
Hal berikut yang diharapkan pelaku usaha adalah kesediaan dari pemerintah untuk berdialog dengan dunia usaha, sehingga dapat menciptakan keputusan yang dapat mengerek kinerja dunia usaha, selanjutnya perekonomian Indonesia.
"Tantangan ekonomi selalu ada, tapi selama pemerintahnya selalu terbuka untuk komunikasi dengan dunia usaha, saya rasa semuanya bisa dimitigasi, semuanya bisa mencari solusi," kata dia.
Berbagai insentif fiskal yang selama ini telah diberikan oleh pemerintah diharapkan dapat lebih dimaksimalkan untuk menjadikan Indonesia tempat yang menarik bagi invetasi.
"Insentif saya rasa makin baik, tapi yang penting adalah begini, insentif itu semuanya bisa terukur kapan waktu dan keputusannya. Insentif baik tapi pemberian keputusan insentif itu tidak terukur, itu tidak ada gunanya juga," tutur dia.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka
Advertisement