Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menolak hadir dalam perayaan Hari Buruh alias Mayday pada Rabu 1 Mei 2019 mendatang. Dia berdalih enggan mempolitisasi Hari Buruh.
"Saya tidak menghadiri karena itu tentunya Mayday itu gerakan yang sudah dilakukan tiap tahun untuk menempuh kesetaraan. Saya harus sangat berhati-hati, untuk tidak dipolitisasi," ujarnya di Masjid Al-Ihsan, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2019).
Pernyataan Sandiaga bertolak belakang dengan sikap pasangannya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Prabowo direncanakan hadir dan memberikan pidato dalam peringatan hari buruh oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Istora. Hal itu disampaikan Presiden KSPI Said Iqbal.
Advertisement
Sandiaga mengatakan lebih ingin fokus kepada isu pemilu. Dia menegaskan akan mengawal proses penghitungan suara dengan jujur dan adil.
"Saya rencananya tidak akan ke acara tersebut, tapi pada isu utama kita berlangsung untuk menjaga pemilu jujur adil," kata Sandiaga.
Lebih Tertarik Isu Ekonomi
Selain itu, mantan Wagub DKI Jakarta itu lebih tertarik dalam isu ekonomi penciptaan lapangan kerja. Yaitu dengan program OK OCE yang dia canangkan.
Salah satunya kolaborasi dengan masjid untuk menjalankan ekonomi keumatan. Di Masjid Al-Ihsan, Sandiaga meluncurkan Bank Infaq dan usaha kopi oleh anak muda.
"Ini kegiatan kepastian kerja dan OK OCE sebagai salah satu janji kami penciptaan lapangan kerja menjadi fokus utama kita," kata Sandi.
Diberitakan, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto direncanakan menghadiri peringatan Hari Buruh di Istora Senayan pada tanggal 1 Mei nanti. Hal itu disampaikan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
"Kami akan Mayday di Istora Senayan dan kami sudah terkonfirmasi akan mengundang Pak Prabowo untuk pidato Mayday. Wajar karena KSPI adalah pendukung 02," kata Said di markas BPN Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/4) malam.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Advertisement