Sukses

TKN Jokowi dan BPN Prabowo Berbagi Kemesraan dalam Diskusi

Kubu TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandiaga masih belum bertemu secara resmi pasca-pencoblosan Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-pencoblosan Pemilu 2019, baik kubu Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga masih belum bertemu secara resmi.

Namun, kedua elite masing-masing tim tampak mesra saat bertemu dalam diskusi yang diadakan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan tema Menakar Kedewasaan Demokrasi Indonesia, di bilangan Menteng, Jakarta, Senin (30/4/2019).

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, yang menggunakan kemeja hitam, sempat menggoda juru bicara BPN Ferry Julianto yang menggunakan kemeja putih.

Diketahui, saat masa kampanye, Jokowi memang identik dengan kemeja putih, sebagaimana warna bajunya di surat suara. Sedangkan Prabowo yang menggunakan jas hitam.

"Hari ini pun sudah mencerminkan, Mas Ferry pakai baju putih. Saya gunakan pakai baju hitam. Di kertas suara kan begitu, Pak Prabowo pakai baju hitam, Pak Jokowi pakai baju putih, kita tukeran hari ini. Itu kedewasaan politik," kata Hasto yang kemudian disambut senyum dan tawa dari Ferry.

Dia mengingatkan, sekarang ini harus saling menjaga kedewasaan politik. Salah satunya mengikuti instrumen hukum.

"Mari kita jaga kedewasaan politik kita, untuk setidak-tidaknya, mengikuti instrumen hukum di dalam rancangan hukum kita. Hal-hal yang kurang baik, mari kita perbaiki bersama-sama," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jaga Kedewasaan Politik

Senada, Ferry pun meminta semua elit politik harus menjaga kedewasaan politiknya.

"Karena penting ketika kita mengadopsi dan memberikan kebijaksanaan dalam pertimbangan kita, sebagai misalkan sebagai elite, itu tentu kita akan membawa arah demokrasi ini menjadi semakin baik," kata Ferry.

Dia pun menekankan, demokrasi ini harus dijaga oleh semua pihak. Bukan hanya tanggung jawab tim atau paslon 01 atau 02 saja.

Ferry pun juga mengamini baju yang berbeda ini sebagai simbol bahwa perlu ada kedewasaan politik harus dijaga dan dirawat terus bersama-sama.

"Kita tidak mau mempertaruhkan demokrasi ini, karena taruhannya sangat besar. Jadi kita punya tanggung jawab sosial yang sama. Bukan hanya urusan 02, 01, saya sekarang pakai baju putih dan Mas Hasto pakai baju hitam," pungkas Ferry.