Sukses

Mar'uf Amin: Rekonsiliasi Itu Bukan Bagi-Bagi Kursi

Dia menuturkan, rekonsiliasi itu harus dimaknai sebagai langkah partai politik menjadi satu kembali untuk membangun bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya akan membicarakan kelompok atau partai politik yang ingin melakukan rekonsiliasi. Selain itu, akan dibicarakan pula tentang kemungkinan parpol yang menjadi oposisi.

"Nanti pasti akan dibicarakan," ucap Ma'ruf di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Dia menuturkan, rekonsiliasi itu harus dimaknai sebagai langkah partai politik menjadi satu kembali untuk membangun bangsa. Sehingga, tak bisa diartikan sebagai cara untuk bagi-bagi kursi.

"Saya kira rekonsiliasi tentu kita harus satu ya, kan rekonsiliasi itu Pak Jokowi bilang tak berarti bagi-bagi kursi. Rekonsiliasi itu untuk menyatukan langkah supaya kita bersama-sama membangun negeri ini," ungkap Ma'ruf.

Karenanya, masih kata dia, jika soal kursi, maka itu namanya lain lagi.

"Kalau soal-soal kursi, itu lain lagi," ujar Ma'ruf.

Sementara itu, terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), dia menegaskan hingga saat ini status itu masih melekat. Hal itu menurutnya tak bisa dikatakan sebagai rangkap jabatan, karena dirinya belum dilantik sebagai Wakil Presiden RI.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Akan Mundur dari MUI

"Kalau nanti setelah dilantik kan baru merangkap. Kalau sekarang kan belum. Wakil Presidennya masih Pak JK," ucap Ma'ruf.

Dia pun mengungkapkan, saat nanti telah resmi menjadi Wapres dan dilantik, baru dia akan mundur dari jabatan Ketua MUI.

"Kalau sudah jadi Wapres, saya harus mundur," pungkas Ma'ruf.