Sukses

Menyoal Visi Calon Kepala Daerah yang Hanya Mampu Melawan Kotak Kosong

Calon kepala daerah yang mau maju Pilkada hanya untuk gagah-gagahan dan sekadar mengejar kekuasaan tanpa dibarengi konsep pembangunan daerah yang jelas dan punya keperpihakan kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan pemungutan suara Pilkada direncanakan digelar serentak pada bulan Desember 2020. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah, dengan rincian 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota.

Menjelang Pilkada serentak 2020, Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU), Fadli Yadir, MA, berpesan kepada seluruh calon kepada daerah untuk membuat visi yang jelas jika hendak jadi pemimpin daerah.

Pasalnya, menurut Ketua PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) tersebut, sekarang ini banyak sekali calon kepala daerah yang mau maju Pilkada hanya untuk gagah-gagahan dan sekadar mengejar kekuasaan tanpa dibarengi konsep pembangunan daerah yang jelas dan punya keperpihakan kepada masyarakat.

"Kita perihatin melihat momentum Pilkada hanya dijadikan momentum untuk meraih kekuasaan dan keuntungan pribadi. Kita merindukan calon pemimpin-pemimpin yang kuat visinya dan punya komitmen penuh membangun daerah," kata Fadli Yasir, Kamis (16/7/2020).

Fadli Yasir mencontohkan daerah kelahirannya, Sumatera Utara. Menurutnya, tak hanya minim visi, sejumlah calon kepala daerah bahkan menunjukkan arogansi politik dengan mematikan iklim demokrasi dengan cara memborong dukungan semua partai sehingga diprediksi hanya melawan kotak kosong.

"Pemborongan partai politik sehingga akhirnya nanti melawan kotak kosong, tentu sangat disayangkan. Ini kan jelas mematikan demokrasi. Esensi demokrasi kan kompetisi. Masih ada kesan bahwa jadi calon kepala daerah itu ingin gagah-gagahan. Kita ingin Sumut, apalagi Kota Medan dibangun dengan benar, dan dipegang orang yang tepat, punya visi yang jelas untuk rakyat," tambah mantan Ketua Ansor Sumatera Utara tersebut.

Fadli Yasir berharap momentum Pilkada serentak 2020 harus dijadikan momentum bagi para calon kapada daerah di seluruh Indonesia—dan khususnya di kota kelahirannya Tanjungbalai—untuk saling menebar visi dan gagasan dalam rangka membangun daerahnya masing-masing, bukan untuk saling adu kekuatan dan gagah-gagahakan.

"Pilkada momentum baik untuk perbaikan daerah. Kita berharap momentum pilkada 2020 jadi ajang saling adu visi, konsep dan gagasan yang jelas untuk daerahnya masing-masing. Bukan ajang gagah-gagahan. Termasuk pilkada di Kota Tanjungbalai kelahiran saya, semoga dapat pemimpin yang punya visi yang jelas, dan totalitas dalam membangun kota dan menyejahterakan warga," tutupnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.