Sukses

Jalan Mulus Gibran, Putra Jokowi Melenggang Maju Pilkada Solo

Berawal dari hasil survei pada Juli 2019, perjalanan politik putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dimulai.

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari hasil survei pada Juli 2019, perjalanan politik putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dimulai.

Dalam survei itu, Gibran Rakabuming Raka dinilai memiliki peluang maju pada Pilkada Solo 2020. Survei dikeluarkan oleh Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi atau Unsri tentang Pilkada Solo.

Dari popularitas, nama Gibran berada di urutan pertama dengan angka 90 persen. Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.

Sedangkan dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan angka 83 persen, diikuti Gibran 61 persen, dan Teguh 49 persen.

Terkait hasil survei, Gibran kala itu menanggapi diplomatis. Dia berterima kasih kepada lembaga survei yang memunculkan namanya.

"Kemarin saya baca surveinya. Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya. Terima kasih sekali," ucap Gibran di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, pada 27 Juli 2019.

Sejak survei ini muncul, nama Gibran terus digaungkan maju menjadi kandidat calon Wali Kota Solo. Bahkan, relawan pendukung Gibran mulai bermunculan.

Berikut langkah Gibran Rakabuming Raka hingga akhirnya mendapat tiket emas dari PDIP maju di Pilkada Solo:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 8 halaman

Bergabung Masuk PDIP

Pada Senin, 23 September 2019, Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin, Brengosan, Solo, Jawa Tengah. Kedatangan Gibran diterima Ketua PAC Banjarsari, Joko Santoso dan jajarannya.

"Saya ke sini mau bikin Kartu Tanda Anggota (KTA) dan klarifikasi masalah spanduk," kata Gibran kala itu.

Saat disinggung kebutuhan KTA sebagai persyaratan pendaftaran bakal calon Wali Kota, Gibran pun tak menampik.

"Iya, sesuai arahan dari partai, saya bikin KTA dulu. Nanti mendaftarnya lewat PAC Banjarsari, sesuai domisili saya. Nanti sesuai arahan akan saya tanyakan ke pak Putut (Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Solo Putut Gunawan)," ucap Gibran.

Gibran lantas menyerahkan foto diri dan mengisi formulir pendaftaran kartu anggota partai. Urusan pendaftaran sebagai kader PDIP pun rampung dalam waktu singkat.

Keputusan bikin KTA PDIP ini dilakukan Gibran setelah bertemu dengan Ketua DPC PDIP Solo yang juga Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pada Rabu, 18 September 2019. FX Rudy menyarankan Gibran membuat KTA PDIP sebagai kendaraan politik.

 

3 dari 8 halaman

Sowan ke Megawati

Pada Kamis 24 Oktober 2019, Gibran mendatangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia berdiskusi dengan Megawati tentang banyak hal.

"Di Solo kan saya sudah mengambil KTA PDIP, ya sudah sewajarnya saya sowan dan silaturahmi ke senior-senior, petinggi-petinggi PDIP," ucap Gibran.

Dia menuturkan, banyak hal yang dibicarakan. Salah satunya soal keadaan Solo hari ini. Gibran tak menepis juga membicarakan soal keinginannya untuk maju. Meskipun, tak menjelaskan bagaimana respons Megawati.

"Saya sampaikan keseriusan saya untuk maju," pungkas Gibran.

 

4 dari 8 halaman

Surat Sakti PDIP

Pada 12 November 2019, DPP PDIP mengeluarkan surat edaran. Surat itu berisi tentang bagi para calon kepada daerah diminta mengambil formulir pendaftaran melalui DPD PDIP tingkat provinsi. Surat sakti itu bernomor (SE) Nomor 918/IN/DPP/XI/2019.

Surat itu pun semakin memuluskan langkah politik Gibran maju di Pilkada Solo. Langkah Gibran sebelumnya sempat terganjal karena DPC PDIP Solo telah menjatuhkan pilihan kepada Purnomo dan Teguh saat itu.

FX Rudyatmo pun sempat heran dengan dikeluarkannya surat itu. Menurutnya, tugas menjadi Ketua DPC PDIP Solo sudah dilakukan dengan baik, yakni melakukan penjaringan bakal calon Wali Kota. Di mana, hasil usulan arus bawah menugaskan Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa sebagai Cawali dan Cawawali di Pilkada Solo.

"Saya kira baru sekarang ini ada SE seperti itu. Selama ini penjaringan ya penjaringan, calonnya bisa saja lebih dari satu pasangan. Saya tidak mau berandai-andai, rekomendasi terserah ketua umum," kata FX Rudy.

 

5 dari 8 halaman

Daftar Pilkada ke DPD PDIP Jateng

Pada Kamis, 12 Desember 2019, Gibran Rakabuming Raka bersama seratusan relawan menuju kantor DPD PDIP Jawa Tengah untuk mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo pada Pilkada 2020. Gibran dikawal langsung ibunya, Iriana Jokowi dan istrinya, Selvi Ananda.

Iriana terlihat memakai baju bergambar tokoh pahlawan 'Indonesia Raya'. Baju tersebut mulai dipopulerkan Gibran saat menemui Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo beberapa bulan lalu.

"Dia telah menemui saya sungkem dan minta doa restu agar diberikan kelancaran selama mendaftar cawali di DPD PDIP Jateng. Semoga berjalan lancar semuanya. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak termasuk Gibran, doa seorang ibu untuk anaknya," kata Iriana.

 

6 dari 8 halaman

Partai Pendukung Mulai Merapat

Langkah Gibran menuju Pilkada Solo kian mulus. Sejumlah partai politik (parpol) bahkan sangat berminat mengusung Gibran.

Mulai dari Golkar, Gerindra, PPP, PKB, PKPI, dan PSI ingin mendukung Gibran maju Pilkada Solo.

"Golkar sendiri menjajaki pak Gibran. Kalau kita bicara untuk itu komunikasi sudah," kata Airlangga di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.

Gerindra Kota Solo pun sepakat mendukung Gibran maju dalam Pilkada Kota Solo pada 23 September 2020 mendatang.

Para pengurus DPC Partai Gerindra Solo mengklaim telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Prabowo.

"Kami sudah sejak lama mendukung Gibran untuk menjadi Wali Kota Solo. Saya juga sudah menyampaikannya kepada DPD Gerindra Jawa Tengah," ujar Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno, Jumat, 7 Februari 2020.

Ardianto menceritakan, beberapa waktu lalu, saat acara HUT Gerindra di Kartanegara, Ketua DPD Jateng dipanggil dan diajak bicara oleh DPP. Saat itu disampaikan bahwa Kota Solo saat ini sedang menjadi sorotan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merestui mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Namun, Gerindra yang hanya memiliki 3 kursi dari 45 kursi DPRD Solo diminta menghormati proses di internal PDIP.

 

7 dari 8 halaman

Fit and Proper Test di DPP PDIP

PDIP pun menggelar fit and proper test untuk kandidat di Pilkada Solo pada 10 Februari 2020. Hadir dalam kesempatan itu, Gibran Rakabuming Raka, Achmad Purnomo, dan Teguh Prakosa.

Ketiganya tengah berebut rekomendasi agar dicalonkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Solo.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, fit and proper test tersebut berlangsung tertutup. Namun, sebelum di tes ketiganya disuguhi sambal terasi dan pecel.

"Saat ini Mas Gibran, Pak Pur, dan juga Pak Teguh sedang menikmati makan siang. Kami siapkan sambal terasi khusus khas PDI Perjuangan, bersama dengan pecel. Pokoknya menunjukan komitmen PDIP, bahwa terhadap para tamu pun kami menjamu dengan makanan khas Indonesia," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.

 

8 dari 8 halaman

Berhasil Raih Tiket Emas PDIP

PDIP akhirnya mengumumkan calon kepala daerah yang bakal diusung pada Pilkada 2020 pada Jumat, 17 Juli. Namun sebelum diumumkan, Jokowi mengundang pesaing terberat anaknya Gibran di Pilkada Solo yakni Achmad Purnomo.

Dalam perbincangan itu, Jokowi mengatakan kepada Purnomo, PDIP bakal memberikan tiket Pilkada Solo kepada Gibran.

"Iya, tadi saya di istana juga diberitahu oleh pak Jokowi, kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh. Gi-Guh, saya bilang Giguh. Bukannya Puguh (Purnomo-Teguh) tapi Giguh," ujar Purnomo saat dihubungi wartawan, Kamis, 16 Juli 2020.

Namun Purnomo mengaku tidak sakit hati atas keputusan PDIP. Meskipun sejak awal, Purnomo yang mendapat rekomendasi dari DPC PDIP Solo.

Namun, Gibran mendaftar lewat DPD PDIP Jateng. Jokowi, kata Purnomo, mendapatkan informasi tersebut dari utusan DPP PDIP.

"Enggak apa, dari dulu saya kan sudah menduga akan ke arah itu. Sikonnya begitu kok," kata Purnomo.

Purnomo menganggap wajar jika DPP memilih Gibran. Selain putra presiden, suami Selvi Ananda itu juga masih berusia muda. Sedangkan dirinya sudah tua.

Menurut Purnomo, dirinya hanya bisa menebak-nebak yang belum tentu benar.

"Pertimbangan DPP apa ya saya nggak tahu. Yang diberi rekomendasi mas Gibran pertimbangannya DPP kan lebih pintar," ucap dia.

Purnomo menyampaikan dirinya ke Jakarta bukan mendapat undangan atau bertemu ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, namun dipanggil presiden. Usai bertemu Jokowi ia mengaku langsung kembali ke Solo.

"Saya enggak dipanggil bu Mega. Saya dipanggil presiden kok. Dipanggil pak Jokowi langsung. Tadi pagi bertolak dari Solo naik pesawat langsung ke Jakarta. Lha pulang enggak ada pesawat ke Solo atau Yogya. Adanya ke Semarang, lha ini ke Semarang," jelas Purnomo.

 

Reporter : Randy Ferdi Firdaus

Sumber : Merdeka