Sukses

Fokus Pilkada, Gibran Mengaku Tak Bisa Menjalani Hobinya

Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berbagi soal hobi yang disukainya, yang kebanyakan berkutat di olaharaga.

Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tak bisa menekuni hobinya setelah menjadi bakal calon kepala daerah. Gibran mengaku sangat menyukai olahraga.

Hal ini dikatakan Gibran ketika menjawab pertanyaan dari Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelum pembukaan acara Sekolah Partai PDIP gelombang I menuju Pilkada Serentak 2020, Jumat (21/8/2020).

"Banyak Pak. Olahraga Pak," kata Gibran menjawab pertanyaan Hasto.

Putra Presiden Jokowi itu menyukai hobi bertinju (boxing), mengutak-atik motor, memelihara burung, dan bermainonline.

Namun, Gibran mengakui, karena sibuk mempersiapkan diri untuk pilkada, maka dia tidak bisa melakukan hobinya tersebut. 

"Suka pak. Tapi sudah lama absen Pak, karena kebanyakan blusukan. Jadi saya absen," kata Gibran.

Untuk diketahui, sebelum diresmikan oleh PDIP sebagai calon walikota Solo, Gibran memang rajin turun ke masyarakat alias blusukan. Tradisi turun ke masyarakat ini memang menjadi tradisi di PDIP, dan khususnya dilakukan oleh ayahanda Gibran sendiri, yakni Jokowi.

"Jadi karena blusukan sampai hobi tidak berjalan karena memfokuskan diri kepada gerakan penggalangan, begitu ya Mas Gibran?" kata Hasto.

"Ya Betul Pak Sekjen," jawab Gibran.

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Diistimewakan

Gibran menegaskan dirinya tak mendapatkan keistimewaan dalam kapasitasnya sebagai calon walikota Solo serta peserta Sekolah Partai PDI Perjuangan (PDIP) gelombang pertama menuju Pilkada Serentak 2020.

Di hadapan Hasto serta petinggi lain, dan semua calon kepala daerah lain, Gibran mengaku siap melakukan push up jika dianggap melanggar aturan kedisiplinan sekolah tersebut.

Hal itu terungkap dalam dialog diantara Gibran dengan Sekjen Hasto Kristiyanto sebelum pelaksanaan pembukaan sekolah partai itu, yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (21/8/2020).

Awalnya, Hasto bertanya kepada Gibran soal tata rambut Gibran yang baru dipotong. Barulah kemudian Hasto bertanya soal kesiapan mengikuti sekolah partai.

"Siap Pak. Saya sudah tidak sabar untuk menyerap ilmu dari para senior senior Partai," jawab Gibran.

Lalu Hasto menjelaskan, bahwa akibat pandemi Covid-19, sekolah partai kali ini berbeda dengan sekolah di tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Wisma Kinasih Depok. Dahulu, kata dia, setiap peserta wajib bangun jam 05.00 pagi untuk ikut olahraga. Setelahnya semua peserta akan bersama-sama digembleng di dalam kelas dari aspek ideologi.

"Jadi semua acara baru selesai jam 22.00 WIB dengan kepala sekolah yang begitu kokoh dengan disiplin tidak pernah membedakan seseorang karena semua berstatus peserta sekolah partai. Jadi mas Gibran siap memenuhi seluruh ketentuan disiplin?" tanya Hasto.

"Siap Pak," jawab Gibran.

Hasto lantas meminta Gibran memberikan contoh kedisiplinan dalam melaksanakan sekolah partai itu.

"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto.

"Baik Pak," jawab Gibran.

"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini. Kalau tidak disiplin harus push-up ini, siap gak mas?" tanya Hasto lagi.

"Siap Pak, Siap," jawab Gibran.