Sukses

Gibran Tak Sendiri, KPUD Solo Loloskan Pasangan Independen Ini

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo meloloskan pasangan pesorangan yakni Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), sebagai calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Solo 2020.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo meloloskan pasangan pesorangan yakni Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), sebagai calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Solo 2020.

Adapun, lolos verifikasi faktual ini diambil melalui rapat pleno rekapitulasi dukungan bakal Pasangan calon perseorangan dalam pilkada Solo 2020 tahap masa perbaikan di Hotel Swiss Bellin hari ini.

"Hasil rapat pleno rekapitulasi dukungan perbaikan independen tingkat kota, Bajo mendapatkan 10.202 syarat dukungan MS (memenuhi syarat)," kata Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, Jumat (21/8/2020).

Menurut dia, pada verifikasi faktual tahap awal, pasangan Bajo sudah mengantongi 28.629 dukungan warga. Dengan hasil ini total Bajo mendapatkan 38.831 syarat dukungan memenuhi syarat maju di Pilkada Solo 2020. Jumlah tersebut, dikatakannya, sudah memenuhi syarat karena ketentuan minimalnya 35.870 dukungan.

"Untuk kedua pasangan calon independen ini, bisa mendaftar sebagai calon di KPU tanggal 4-6 September," jelas Nurul.

Dia menyampaikan, untuk data sebaran 10.202 syarat dukungan dianggap memenuhi syarat di lima kecamatan. Yakni kecamatan Laweyan 877 syarat dukungan, Serengan 1.001 syarat dukungan, Pasar Kliwon 636 syarat dukungan, Jebres 5.143 syarat dukungan, dan Banjarsari 2.545 syarat dukungan.

"Dokumen berita acara hasil rapat pleno ini bisa dijadikan Bajo sebagai syarat pencalonan independen di KPU pada tanggal 4-6 September," tutup Nurul.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gibran Sekolah

Sementara, Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming menegaskan dirinya tak mendapatkan keistimewaan dalam kapasitasnya sebagai calon walikota Solo serta peserta Sekolah Partai PDI Perjuangan (PDIP) gelombang pertama menuju Pilkada Serentak 2020.

Di hadapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta petinggi lain, dan semua calon kepala daerah lain, Gibran mengaku siap melakukan push up jika dianggap melanggar aturan kedisiplinan sekolah tersebut.

Hal itu terungkap dalam dialog diantara Gibran dengan Sekjen Hasto Kristiyanto sebelum pelaksanaan pembukaan sekolah partai itu, yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (21/8/2020).

Awalnya, Hasto bertanya kepada Gibran soal tata rambut Gibran yang baru dipotong. Barulah kemudian Hasto bertanya soal kesiapan mengikuti sekolah partai.

"Siap Pak. Saya sudah tidak sabar untuk menyerap ilmu dari para senior senior Partai," jawab Gibran.

Lalu Hasto menjelaskan, bahwa akibat pandemi Covid-19, sekolah partai kali ini berbeda dengan sekolah di tahun sebelumnya yang dilaksanakan di Wisma Kinasih Depok. Dahulu, kata dia, setiap peserta wajib bangun jam 05.00 pagi untuk ikut olahraga. Setelahnya semua peserta akan bersama-sama digembleng di dalam kelas dari aspek ideologi.

"Jadi semua acara baru selesai jam 22.00 WIB dengan kepala sekolah yang begitu kokoh dengan disiplin tidak pernah membedakan seseorang karena semua berstatus peserta sekolah partai. Jadi mas Gibran siap memenuhi seluruh ketentuan disiplin?" tanya Hasto.

"Siap Pak," jawab Gibran.

Hasto lantas meminta Gibran memberikan contoh kedisiplinan dalam melaksanakan sekolah partai itu.

"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto.

"Baik Pak," jawab Gibran.

"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini. Kalau tidak disiplin harus push-up ini, siap gak mas?" tanya Hasto lagi.

"Siap Pak, Siap," jawab Gibran.

 

Reporter: Arie Sunaryo

Sumber: Merdeka.com