Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya belum memutuskan menunjuk pasangan calon di Pilkada Suarabaya karena tidak ingin salah pilih yang itu bisa membuat Surabaya yang saat ini sudah bagus menjadi rusak. Hasto tak ingin ada lobi-lobi politik dari pengusaha hitam yang bermain dan membuat Surabaya menjadi rusak ke depannya.
Menanggapi hal itu, pengamat politik Pangi Syarwi menyatakan, semua parpol sama saja dalam soal pendanaan politik, tak terkecuali PDIP.
"Saya pikir semua partai lagunya sama, butuh sponsor untuk maju memenangkan pilkada. Karena pembiayaan pilkada kita itu tinggi,” imbuh Pangi, Senin (31/8/2020).
Advertisement
Pangi mengatakan, realitas politik di Indonesia memang mamaksa calon pilkada harus mau mengeluarkan uang. Menurut Pangi seorang calon kepala daerah tak cukup hanya bermodal janji dan gagasan politik saja.
"Untuk rakyat memilih, butuh uang dan sembako. Kalau kita hanya jual gagasan dan ide, dibilang calon kepala daerah sinting, bahkan ditertawakan menjadi bahan ejekan dan lelucon politik. Itulah keadaan sekarang dan realitas politik,” kata Pangi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bantuan Pemerintah
Pangi menjelaskan jika pendanaan politik yang dari pemodal bisa saja dihentikan dari perpolitikan di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan negara memberikan dana untuk politisi dan melarang pembiayaan dari para cukong.
"Bisa diputus mata rantai soal bantuan donatur politik dibatasi untuk pembiayaan pilkada. Harus ada bantuan dari pemerintah atau negara sehingga memutus mata rantai cukong yang membiayai kepala daerah,” pungkas Pangi.
Advertisement